Usaha Melestarikan Budaya Lewat Ekonomi Kreatif, Wamen Ekraf Temui Threads of Life

by -

Visualindonesia.com,-

Komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif lokal kembali terlihat saat Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menerima audiensi dari Threads of Life di Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.

Bertempat di Autograph Tower, Thamrin Nine, pertemuan ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mendorong pelaku ekonomi kreatif berbasis tradisi, khususnya sektor tekstil tradisional Indonesia.

“Kita bisa mempertahankan budaya dan identitas Indonesia sambil berkembang secara ekonomi,” ujar Irene.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi yang menyesuaikan kebutuhan pasar, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi kerja sama dengan pelaku kreatif seperti Threads of Life.

Dalam audiensi itu, Chief Executive Officer (CEO) Threads of Life, William Ingram, turut hadir dan mendiskusikan peluang pengembangan industri tekstil.

Irene menggarisbawahi bahwa Threads of Life bukan hanya galeri, melainkan juga garda depan pelestarian tradisi tekstil dan pemberdayaan pengrajin lokal. Pemerintah, kata Irene, berperan penting dalam mendorong komersialisasi ekonomi kreatif, terutama dengan melibatkan generasi muda.

Ia menyebut pentingnya proses, pengetahuan, dan transparansi dalam setiap lembar kain tenun yang dihasilkan. Bila produk memenuhi standar kualitas, pengrajin berpotensi menerima royalti dan hak kekayaan intelektual.

Bahkan, menurutnya, pemanfaatan teknologi seperti NFT dan blockchain bisa membuka akses pasar digital yang lebih luas bagi produk lokal.

Apresiasi datang dari William yang menilai audiensi ini membuka perspektif baru dalam pengembangan pasar berbasis teknologi kreatif.

Menurutnya, Threads of Life tak hanya menjual kain, tapi juga mendampingi komunitas tradisional di wilayah timur Indonesia, menjaga warisan budaya sekaligus mengedukasi tentang pewarna alami sebagai identitas tradisi.

“Kain tenun bisa menjadi jendela budaya. Kami bekerja sama dengan pengrajin, berbagi pengetahuan tentang pasar, hingga memahami cerita di balik setiap motif. Ini yang menjadi nilai tambah produk kami,” jelas William.

Tak hanya soal tekstil, audiensi itu juga menghadirkan Cynthia dari Impact Mangrove. Ia memperkenalkan inisiatif tur kreatif bertajuk Mangrove Magic yang memadukan ekowisata, pelestarian mangrove, dan kreasi produk daur ulang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Cynthia berharap pengalaman wisata edukatif ini dapat menggalang dukungan bagi konservasi ekosistem mangrove Indonesia.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Direktur Kriya Kemenparekraf, Neli Yana, dan Direktur Fesyen, Romi Astuti.

Dukungan lintas sektor ini menandai langkah serius Kementerian Ekonomi Kreatif dalam menguatkan ekosistem kolaborasi antara pelestarian budaya, inovasi kreatif, dan pertumbuhan ekonomi nasional.

(*/vie; foto: dok. Kemenekraf/Bekraf

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.