Fujii Kaze Siap Guncang Industri Musik Dunia dengan ‘Hachikō’ dan Album “Prema”

by -

Visualindonesia.com,-

Fujii Kaze, penyanyi-penulis lagu asal Jepang yang dikenal dengan suara unik dan sentuhan musik neo-soul yang khas, akhirnya merilis single baru berjudul ‘Hachikō’, sebuah lagu yang penuh makna sekaligus menunjukkan ambisi internasionalnya.

Lagu ini menjadi pengantar untuk album studio ketiga yang dinanti-nantikan, “Prema”, yang akan dirilis pada 5 September 2025.

Lagu ‘Hachikō’ terinspirasi dari kisah nyata anjing setia yang terkenal di Jepang, yang menunggu pemiliknya selama bertahun-tahun di Stasiun Shibuya meski sang pemilik telah meninggal. Namun, Fujii Kaze tidak ingin fokus pada kesedihan cerita tersebut. Ia justru memilih menyoroti sisi kegembiraan dan kedamaian dalam pertemuan mereka di surga.

“Aku belum pernah menulis lagu dari beat sebelumnya, jadi ini adalah pengalaman yang benar-benar baru bagiku,” ujarnya tentang proses kreatifnya bersama Tobias Jesso Jr. dan produser 250.

Dengan paduan lirik berbahasa Inggris dan frasa dalam bahasa Jepang, ‘Hachikō’ berhasil menciptakan nuansa dwibahasa yang segar. Nada-nada neon mengisi lanskap musik lagu ini, disokong oleh drum yang membuat kepala bergoyang dan bassline yang melenggang santai bernuansa disko.

Sementara itu, synth yang berkilauan membawa lagu ke klimaks chorus yang sangat catchy lewat barisan lirik, “You’ve been patiently waiting for me.”

Sebelumnya, Fujii Kaze juga telah menyita perhatian global lewat lagu ‘Michi Teyu ku (Overflowing)’ yang dirilis tahun lalu. Lagu tersebut telah ditonton lebih dari 90 juta kali di Spotify dan sempat masuk tangga musik Billboard serta mendapat apresiasi luas dari media internasional. Kesuksesan itu pun menjadi pijakan kuat bagi Kaze untuk melangkah lebih jauh ke kancah musik dunia.

Pada 2025, Fujii Kaze akan menjelajahi berbagai festival musik besar seperti North Sea Jazz Festival di Belanda, Montreux Jazz Festival di Swiss, hingga Lollapalooza di Chicago dan Outside Lands di San Francisco. Ini menjadi langkah penting bagi seniman yang semakin percaya diri menawarkan musiknya kepada penonton global.

Album “Prema”, yang berisi sembilan lagu, semua liriknya ditulis dalam bahasa Inggris, akan menjadi bukti transformasi Fujii Kaze sebagai musisi. Sejak album keduanya pada 2022, ia terus berkembang baik secara musikal maupun lirikal.

‘Hachikō’ sendiri bisa dibilang merupakan simbol kesetiaan, baik dalam bermusik maupun dalam hidup. Sesuatu yang mungkin juga ia alamatkan langsung kepada para penggemar yang tetap setia menunggu.

(*/ell; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.