Refleksi Kehidupan Melalui Pameran Seni ‘Kasih’ Yusuf Susilo Hartono dan Budhi Brassco

by -

Visualindonesia.com,-

Di tengah dunia yang dihantui perang, bencana alam, dan konflik politik, hadir sebuah oase renungan melalui pameran seni rupa bertajuk “Kasih”.

Pameran ini digagas oleh perupa sekaligus jurnalis Yusuf Susilo Hartono dan penekun kriya logam Budhi Brassco.

Rencananya, pameran ini akan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada tanggal 16 Januari 2025, bertempat di Hotel Neo+ Kebayoran.

Beragam karya lukisan, sketsa, dan kriya logam dipamerkan, mencakup medium akrilik, tinta, oil pastel pada kanvas, kertas, hingga kuningan.

Karya-karya yang dibuat sejak tahun 2000 hingga 2024 ini menggambarkan eksplorasi mendalam tentang kasih sebagai sebuah kata kerja.

Pameran ini, yang didukung oleh Yayasan Duta Indonesia Maju dan Media Nawacita Indonesia, mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali peran manusia sebagai khalifah di bumi.

Melalui goresan tangannya, Yusuf Susilo Hartono menghadirkan kasih dalam berbagai konteks. Lukisan seperti ‘Kasih Ibu’ menggambarkan kasih sayang seorang ibu, sedangkan ‘Pandawa Kurawa Tanding’ mengangkat semangat patriotisme.

Tema lingkungan hidup muncul dalam ‘Bukit-bukit Pengharapan’, sementara ‘Balada Penyaliban’ menggali religiositas.

Tidak ketinggalan, cinta, budaya, dan kebangsaan tergambar dalam karya seperti ‘Gelombang Kehidupan’, ‘Kehangatan Borobudur’, ‘Kebangkitan’, serta ‘Prabowo Menunggang Kuda dan Bapak Raja’.

Salah satu karya, ‘Aroma Jarik Kawung Ibu’, bahkan pernah menjadi ilustrasi Cerpen Kompas Minggu.

Budhi Brassco (Cirebon), membawa dimensi berbeda melalui kriya logam kuningannya. Relief bertema kasih terhadap binatang dan lingkungan hadir dalam simbol seperti ikan, burung merak, macan, dan naga.

Elemen budaya seperti Borobudur, batik, dan kereta api juga menjadi bagian dari karya-karyanya, menjembatani hubungan antara tradisi dan kasih.

Anna Sungkar, dalam catatan kuratorialnya, menyebut seni sebagai sarana mencari dan menciptakan makna dalam hidup.

“Dalam menghadapi ketidakpastian, seni membantu manusia memahami dunia di sekitarnya,” ungkap Anna.

Pameran “Kasih” pun menjadi medium refleksi bagi pengunjung untuk merenungkan peran kasih di tengah dinamika kehidupan.

Melalui podcast, pecinta seni budaya seperti Anthony Putih Rai, Lisa Ayodhia, dan Indira Soediro mengajak para pengusaha mendukung seniman lintas bidang, dari seni rupa hingga tari, musik, teater, dan sastra. Mereka percaya bahwa seni adalah medium ekspresi yang memperkaya jiwa masyarakat.

Pameran “Kasih” akan berlangsung mulai 16-18 Januari 2025 di Hotel Neo+ Kebayoran. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami makna kasih melalui karya-karya seni yang memikat hati dan menggugah pikiran.

(*/ell; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.