Visualindonesia.com,-
VMS Studios mengumumkan empat film terbaru yang siap menggebrak layar lebar Indonesia tahun 2026 pada hari pertama JAFF Market 2025 di Jogja Expo Center, Yogyakarta.
Pengumuman ambisius ini mencakup “Penerbangan Terakhir”, “Hope”, “Keluarga Suami Adalah Hama”, dan “Jurit Malam”, menandai ekspansi besar rumah produksi yang semakin diperhitungkan di industri perfilman Tanah Air.
Film pembuka tahun 2026 dari VMS Studios adalah “Penerbangan Terakhir” yang disutradarai Benni Setiawan. Dibintangi pasangan Jerome Kurnia dan Nadia Arina, film drama romantis ini dijadwalkan tayang 15 Januari 2026 di seluruh bioskop Indonesia.
Mengangkat kisah pramugari yang bertemu pilot, film ini membawa pesan kuat tentang kebangkitan perempuan modern setelah mengalami keterpurukan.

Kesuksesan kolaborasi dengan Benni membuat VMS Studios kembali menggandengnya untuk “Hope”, adaptasi film Korea tahun 2013 berjudul sama. Film yang rencananya masuk tahap produksi awal 2026 ini akan mengisahkan perjuangan keluarga menghadapi cobaan hidup dengan penuh makna dan emosi.
“Keluarga Suami Adalah Hama” menjadi proyek kolaborasi VMS Studios dengan Umbara Brothers Film dan sutradara Anggy Umbara. Film ini diadaptasi dari film pendek viral karya Aditya Santana yang ditonton lebih dari 100 juta kali di platform Noice, mengangkat tema relatable tentang dinamika rumah tangga antara mertua dan menantu.
Langkah berani VMS Studios terlihat dari keputusan menggandeng sutradara muda Kevin Rahardjo untuk menggarap film horor “Jurit Malam”.
“Dari teror-teror horor yang sudah ada, di film ‘Jurit Malam’ yang sangat berbeda adalah suasana teror khas anak-anak sekolah. Jadi ada nostalgia,” ujar produser eksekutif Shalu T.M.
“Cerita-cerita yang kami angkat ke dalam film harus memiliki sebuah makna,” tegas produser VMS Studios, Tony Ramesh.
Ia menekankan bahwa dari semua film yang diproduksi, penonton harus mendapatkan kesan dan makna yang bisa dibawa ke kehidupan sehari-hari, tidak sekadar menghibur namun juga menginspirasi.
Jerome Kurnia yang membintangi “Penerbangan Terakhir” mengaku sangat antusias dengan peran sebagai pilot. Sebagai aviation geek atau penggemar penerbangan, ia akhirnya bisa mewujudkan mimpi melihat langsung kokpit pesawat dan belajar teknis mengemudikan pesawat.
“Untuk Boeing itu seperti menyetir mobil, lalu untuk Airbus A330 itu pakai joystick,” ceritanya.
Dengan lineup film kuat dan beragam genre, VMS Studios menunjukkan ambisi besar menjadi rumah produksi terdepan di industri perfilman Indonesia.
(*/cia; foto: ist






