Kamila Andini Garap Film Terbesar, ‘Empat Musim Pertiwi’ Libatkan 6 Rumah Produksi Ternama

by -

Visualindonesia.com,-

Sutradara Kamila Andini menggarap proyek film terbesarnya lewat “Empat Musim Pertiwi” (Four Seasons In Java).

Forka Films mengumumkan enam rumah produksi bergabung sebagai mitra produser eksekutif di JAFF Market 2025, yakni Miles Films, Imajinari, Trinity Optima, Jagartha, Navvaros, dan TEAMUP.

Produser Ifa Isfansyah menegaskan, ini merupakan film dengan skala terbesar yang pernah ia tangani bersama Kamila.

“Ini adalah film terbesar dari Kamila Andini yang selama ini saya produseri. Melibatkan banyak mitra dengan dukungan pendanaan yang besar, namun tetap memberikan ruang kemerdekaan,” ujar Ifa.

Kamila menambahkan, film ini mengangkat tema kekuatan kolektif perempuan melalui karakter Pertiwi, melanjutkan benang merah karya-karyanya yang selalu menghadirkan urgensi penting.

Keterlibatan Miles Films didasari kesamaan visi dengan tim Forka Films.

“Miles Films sudah berteman lama dengan Ifa dan Kamila. Film ini memiliki cara pandang khusus dengan kelompok pembuat film yang luar biasa,” ungkap Riri Riza.

Sementara Ernest Prakasa dari Imajinari mengaku menemukan sentuhan berbeda saat membaca naskah, dengan ketegangan yang khas namun tetap mempertahankan urgensi kuat ciri khas Kamila Andini.

Film ini dibintangi jajaran aktor berkualitas termasuk Putri Marino, Arya Saloka, Christine Hakim, Hana Malasan, Iswadi Pratama, Hargi Sundari, Totos Rasiti, Maryam Supraba, dan Nagra Pakusadewo.

Putri Marino yang sebelumnya sukses dalam “Gadis Kretek” bersama Ifa dan Kamila mengaku antusias memerankan karakter perempuan di lingkungan yang tidak mendengarkan suaranya.

“Empat Musim Pertiwi” merupakan ko-produksi Indonesia, Belanda, Norwegia, Prancis, Jerman, dan Singapura.

Kerja sama lintas negara ini menunjukkan ambisi besar untuk menghadirkan cerita berkualitas kepada penonton global, sekaligus memperkuat posisi perfilman Indonesia di kancah internasional.

Film ini telah terpilih mengikuti program pendanaan bergengsi seperti Berlinale Co-production Market 2025, Tokyo Gap Financing Market 2025, dan Venice Gap-Financing Market 2025.

Prestasi membanggakan diraih saat “Empat Musim Pertiwi” memenangkan dua penghargaan di Tokyo Gap-Financing Market (TGFM) 2025: Tokyo Project Award dan Kongchak Studio Award.

Tokyo Project Award diberikan kepada proyek paling menonjol, sementara Kongchak Studio Award memberikan dukungan layanan sound post-production dari studio berbasis Kamboja.

Pencapaian ini semakin menegaskan kualitas dan potensi “Empat Musim Pertiwi” sebagai karya sinema Indonesia yang diperhitungkan di tingkat internasional.

(*/cia; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.