Visualindonesia.com,-
Sabaton, raksasa power metal asal Swedia, resmi merilis album studio ke-11 bertajuk “Legends” melalui Better Noise Music.
Perilisan ini menandai debut bersejarah kolaborasi mereka dengan label musik internasional tersebut, sekaligus memperkuat posisi Sabaton sebagai salah satu band power metal tersukses dengan penjualan multi-platinum dan lebih dari 3 miliar stream di seluruh platform musik digital.
Album “Legends” menghadirkan 11 lagu yang masing-masing terinspirasi dari tokoh-tokoh legendaris sepanjang sejarah dunia. Napoleon Bonaparte, Joan of Arc, Genghis Khan, Julius Caesar, hingga samurai legendaris Jepang, Miyamoto Musashi menjadi sosok-sosok yang kisahnya diabadikan dalam komposisi power metal berenergi tinggi khas Sabaton.
Single utama ‘I, Emperor’ mengambil inspirasi dari perjalanan dramatis Napoleon Bonaparte, menggambarkan transformasi sang jenderal Perancis dari rakyat jelata hingga menduduki tahta kaisar.

Frontman Joakim Brodén mengungkapkan, “Kisah Napoleon itu epik! Penuh keberanian dan strategi. Fans kami sudah lama minta lagu tentang dia, jadi kami penuhi janji itu.”
Basis Pär Sundström menambahkan bahwa lagu ini memiliki kualitas anthemik yang kuat dan diprediksi akan menjadi favorit saat konser.
Sebelum album dirilis lengkap, Sabaton telah merilis beberapa single pendahuluan seperti ‘Templars’, ‘Hordes of Khan’, ‘The Duelist’, dan ‘Lightning at the Gates’.
Yang paling menarik adalah kolaborasi spesial dengan band Nothing More dalam lagu ‘Crossing The Rubicon’, menunjukkan keterbukaan Sabaton terhadap eksplorasi musikal.
Album ini menggabungkan elemen signature Sabaton: kekuatan gitar menggelegar, harmoni vokal presisi, serta storytelling epik yang menghidupkan kembali momen bersejarah.
Formasi band yang terdiri dari Joakim Brodén (vokal), Pär Sundström (bass), Chris Rörland (gitar), Thobbe Englund (gitar), dan Hannes Van Dahl (drum) kembali membuktikan chemistry mereka dalam mengeksekusi konsep ambisius ini.
‘Legends’ kini tersedia di seluruh platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Bagi kolektor, album ini juga hadir dalam berbagai format fisik termasuk CD, vinyl eksklusif, serta boxset edisi terbatas.
Dengan rilisan ini, Sabaton yang telah berkiprah lebih dari dua dekade, sekali lagi membuktikan bahwa power metal dan narasi sejarah bisa bersatu menghasilkan karya yang menghibur sekaligus mengedukasi.
(*/ell; foto: ist






