Visualindonesia.com,-
InJourney Hospitality, anak perusahaan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, bersiap menghadapi puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 dengan persiapan matang untuk lonjakan tamu.
Periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 diprediksi mencapai tingkat hunian rata-rata 74%, naik 3,3% dari tahun sebelumnya, menandakan pemulihan kuat sektor pariwisata Indonesia pasca-pandemi.
Langkah ini diambil untuk memastikan layanan optimal di seluruh hotel yang dikelola, menarik wisatawan domestik dan internasional.
Tren peningkatan okupansi terlihat di berbagai wilayah, dengan Bali memimpin sebagai destinasi favorit untuk liburan Nataru 2026 berkat daya tarik pantai dan budayanya. Hotel di klaster Jawa dan Sumatera juga menunjukkan potensi serupa, mencerminkan minat wisatawan terhadap pengalaman lokal yang autentik.

Proyeksi ini didasarkan pada data historis dan pola mobilitas, di mana momen akhir tahun selalu memicu pergerakan besar-besaran pelancong.
Herdy Harman, Direktur SDM dan Digital InJourney, menjelaskan bahwa Nataru merupakan periode krusial dengan lonjakan mobilitas wisatawan. Sebagai entitas BUMN di bidang aviasi dan pariwisata, InJourney berkolaborasi dengan mitra untuk menyediakan atraksi dan event yang memperkaya pengalaman wisata.
“Peningkatan okupansi ini tidak hanya mendongkrak ekonomi lokal, tapi juga menjadi indikator optimisme industri yang terus pulih,” ujar Herdy.
Untuk mengantisipasi arus tamu, InJourney Hospitality melakukan audit operasional menyeluruh, mencakup layanan makanan-minuman, housekeeping, dan engineering.
Sistem digital check-in dioptimalkan, didukung pengawasan 24/7 melalui monitoring center, memastikan keamanan dan kenyamanan selama liburan akhir tahun. Strategi ini bertujuan menjaga standar layanan tinggi di tengah tekanan peak season.
Dari sisi logistik, forecast suplai dengan buffer stock 30% diterapkan untuk menghindari kekurangan, sementara program pengembangan SDM difokuskan pada kesiapan karyawan.
Hotel-hotel juga menyiapkan event tematik musiman, termasuk dekorasi Natal dan aktivitas Tahun Baru, yang dikurasi untuk menonjolkan elemen budaya Indonesia. Pendekatan ini menekankan pengalaman personal bagi tamu, seperti sambutan khusus yang memperkuat ikatan emosional.

Christine Hutabarat, Direktur Utama InJourney Hospitality, menekankan komitmen untuk standar hospitality Indonesia yang kompetitif secara global.
“Persiapan mencakup integrasi ekosistem dan kurasi program festive, dirancang agar tamu merasakan perjalanan yang lancar dan bermakna,” katanya.
Ini mencerminkan filosofi “Hadiah Dari Hati, Perjalanan Penuh Arti” yang menjadi panduan operasional.
Prinsip Local Soul, Global Standard diterapkan untuk menyeimbangkan kehangatan budaya Indonesia dengan protokol internasional.
Setiap interaksi tamu dirancang mempertahankan nilai lokal seperti keramahan, sambil memenuhi ekspektasi kualitas dunia. Hasilnya, hotel InJourney mampu bersaing di pasar wisata akhir tahun yang semakin kompetitif.
Sustainability menjadi pondasi utama, dengan inisiatif seperti kolaborasi UMKM dan pelestarian budaya untuk dampak jangka panjang. Penggunaan material ramah lingkungan dalam dekorasi dan event menunjukkan tanggung jawab terhadap alam dan komunitas, sejalan dengan tren global pariwisata berkelanjutan. Ini bukan hanya strategi, tapi komitmen untuk masa depan industri.
Kemeriahan Nataru 2026 akan terasa di berbagai properti, seperti konser Erwin Gutawa di The Meru Sanur, pesta bertema Gatsby di Merusaka Nusa Dua, dan masquerade di Meruorah Komodo.
Hotel lain seperti The Patra Bali, Merumatta Senggigi, Truntum Kuta, serta jaringan di Jawa dan Sumatera menawarkan gala dinner, live music, dan fireworks, dengan harga mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per orang atau paket menginap.
Komitmen lingkungan terlihat dari pohon Natal inovatif, seperti Angklung Tree dari bambu di Bali atau woven fabric di Labuan Bajo, yang melambangkan harmoni budaya dan alam. Instalasi ini di The Manohara Yogyakarta dan Truntum Kuta menggunakan bahan daur ulang, mengubah perayaan menjadi simbol kesadaran ekologis.
Christine menambahkan, Nataru adalah refleksi atas dedikasi InJourney untuk perjalanan yang tak hanya menyenangkan, tapi juga bertanggung jawab.
“Natal dan Tahun Baru bukan sekadar momen, tetapi refleksi dari komitmen kami akan keberlanjutan, budaya, dan pengalaman bermakna.. InJourney Hospitality berkomitmen mengubah setiap perayaan menjadi perjalanan yang penuh arti,” tutur Christine memungkasi.
(*/vie; foto: ist






