Visualindonesia.com,-
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyelesaikan pendampingan penuh bagi program perjalanan kelas premium “Around the World: Visages et Civilisations du Monde 2025” yang diselenggarakan oleh perusahaan private travel asal Prancis, Ciels du Monde, pada 14–16 November 2025 di Indonesia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, mengapresiasi inisiatif industri yang secara konsisten menyasar segmen wisatawan kelas atas.
Menurutnya, program ini sejalan dengan arah kebijakan pariwisata nasional yang menekankan peningkatan devisa, keberlanjutan destinasi, serta pengalaman wisata yang eksklusif dan autentik.
“Program yang dijalankan Ciels du Monde bersama White Tiger DMC menjadi contoh konkret bagaimana pengalaman wisata premium dirancang dengan standar sangat tinggi. Praktik baik seperti ini dapat menjadi rujukan industri nasional dalam memperkuat penetrasi ke pasar luxury travelers,” ujar Ni Made.

Tur “Visages et Civilisations du Monde 2025” berlangsung selama 23 hari pada 2–24 November 2025, melintasi berbagai pusat peradaban dunia seperti Meksiko, Peru, Easter Island, Polinesia, Selandia Baru, Indonesia, Kamboja, India, hingga Yordania.
Seluruh perjalanan menggunakan pesawat carter khusus untuk memastikan kualitas kenyamanan yang menjadi karakter utama wisata kelas premium.
Pada destinasi Indonesia, Ciels du Monde memilih Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah dan Candi Prambanan di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi utama kunjungan karena keagungan sejarah, warisan budaya, dan nilai keautentikan yang kuat bagi segmen wisata kelas dunia.
Sebanyak 128 wisatawan premium asal Prancis tiba melalui Yogyakarta International Airport dan disambut resmi oleh Kemenpar sebagai wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kepercayaan pasar internasional terhadap pariwisata berkualitas Indonesia.
CEO Ciels du Monde, Eduard George, menyampaikan apresiasi atas pelayanan dan pengalaman wisata di Borobudur dan Prambanan yang dinilainya sangat representatif bagi selera wisatawan kelas premium.

“Kami sangat terkesan dengan pelayanan dan pengalaman selama di Indonesia. Borobudur dan Prambanan tidak hanya indah, tetapi juga menghadirkan kekayaan budaya yang sangat dicari para luxury travelers. Ini merupakan destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan Perancis yang menghargai warisan dunia dan perjalanan yang autentik,” ujar Eduard.
Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara III, Raden Wisnu Sindhutrisno, dalam acara Royal Dinner yang menjadi bagian rangkaian tur, menekankan pentingnya word of mouth sebagai strategi pemasaran yang efektif di segmen premium.
“Rekomendasi personal memiliki nilai sangat tinggi di kalangan high-end market. Cerita pengalaman nyata dari wisatawan akan memperkuat eksposur Indonesia di pasar wisatawan kelas premium Prancis,” ujar Wisnu.
Kemenpar memastikan akan terus memperkuat kolaborasi internasional serupa untuk memperluas jangkauan pariwisata Indonesia di segmen luxury, sekaligus menjaga reputasi Indonesia sebagai destinasi warisan dunia yang unik, berkelas, dan selalu memberikan pengalaman berwisata yang berkesan.
(*/vie; foto: dok. Kemenpar






