Film ‘Sampai Titik Terakhirmu’: Menguak Makna Cinta Sejati Hingga Napas Terakhir

by -

Visualindonesia.com,-

Kisah cinta viral yang pernah menyentuh hati jutaan masyarakat Indonesia kini diangkat ke layar lebar melalui film “Sampai Titik Terakhirmu”, sebuah drama romantis yang bukan sekadar menghadirkan kisah kasih, melainkan sebuah penghormatan mendalam terhadap ketulusan dan keberanian mencintai hingga akhir hayat.

Disutradarai oleh Dinna Jasanti, film produksi Lyto Pictures ini didasarkan pada kisah nyata Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah, yang menjanjikan sebuah perjalanan emosional tentang ketulusan, kehilangan, dan harapan yang sangat manusiawi, siap tayang di bioskop mulai 13 November 2025.

Lyto Pictures mempercayakan pemeran utama kepada dua bintang muda berbakat, Arbani Yasiz sebagai Albi dan Mawar de Jongh sebagai Shella. Keduanya berhasil membangun chemistry yang kuat dan lembut, seolah mengundang penonton untuk merasakan setiap detak perjuangan cinta mereka.

Arbani Yasiz mengungkapkan, proses riset untuk perannya ini membawanya pada pemahaman baru tentang arti kesetiaan. Ia secara langsung belajar dari Albi Dwizky tentang cinta yang tidak bersyarat.

“Setiap kali ngobrol, aku merasa kayak sedang ngobrol sama versi terbaik diriku sendiri. Albi orangnya tulus banget. Aku jadi sadar bahwa cinta bukan hanya soal punya, tapi soal hadir,” tutur Arbani.

Di sisi lain, Mawar de Jongh mengaku sangat tersentuh dengan karakter Shella. Untuk mendalami perannya, Mawar menelusuri berbagai dokumentasi pribadi Shella.

“Shella selalu tersenyum bahkan saat sakit. Aku ingin energi itu terasa di layar, agar orang tahu dia bukan hanya sakit, tapi hidup dengan penuh cinta,” ungkap Mawar dengan mata berkaca-kaca, menunjukkan dedikasinya dalam memerankan sosok yang penuh kasih tersebut.

Keterlibatan emosional para aktor menjadi jaminan kualitas akting yang akan menyentuh relung hati penonton.

Momen emosional tak terhindarkan saat pemutaran trailer perdananya pada awal Oktober lalu, di mana Albi Dwizky sendiri hadir dan menyaksikan adegan-adegan yang merefleksikan perjalanannya bersama Shella.

Air mata Albi pecah melihat sosok Shella diperankan dengan begitu lembut di layar, sebuah bukti nyata kekuatan cerita dan penyampaian film.

“Film ini bukan untuk mengenang kesedihan, tapi merayakan kehidupan yang pernah kita jalani bersama,” ucap Albi penuh haru.

Dinna Jasanti, sang sutradara, menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kisah ini dengan kejujuran emosional, tanpa sedikit pun eksploitasi kesedihan.

“Kami menjaga agar film ini tetap menghormati kisah aslinya. Ini bukan tentang duka, tapi tentang cinta yang terus hidup meski waktu berhenti,” jelasnya.

Lebih dari sekadar kisah romantis dua insan, “Sampai Titik Terakhirmu” adalah cerminan tentang ketabahan manusia dalam menghadapi takdir. Film ini mengajak penonton untuk menyadari bahwa cinta sejati tidak selalu berakhir bahagia, namun selalu meninggalkan keindahan yang tak terhapuskan.

Bersiaplah untuk sebuah pengalaman sinematik yang akan membuat Anda menangis, tersenyum, dan kembali percaya bahwa cinta sejati memang ada hingga titik terakhir kehidupan. Jangan lewatkan penayangannya mulai 13 November 2025 di bioskop kesayangan Anda.

(*/dra; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.