Wou Batik oleh Leny Rafael, Batik Modern yang Ramah Kantong dan Gaya Hidup Masa Kini

by -

Visualindonesia.com,-

Jakarta kembali menjadi pusat perhatian dunia mode lewat gelaran Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprise Expo (JITEX) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, pada 17–21 September 2025.

Dari deretan karya yang ditampilkan, brand Wou Batik besutan desainer Leny Rafael berhasil mencuri perhatian lewat koleksi bertema Abhagayatri yang menghadirkan sentuhan modern pada wastra Nusantara.

Dalam pameran tersebut, enam pasangan Abang None Jakarta tampil mempesona membawakan busana rancangan Leny. Desain batik yang ia hadirkan terasa berbeda karena menonjolkan konsep mix and match yang fleksibel.

Koleksi ini dirancang agar mudah digunakan, baik dalam acara formal maupun santai.

Leny Rafael

“Pilihan warna dan potongan busana saya rancang agar dapat dipakai di acara formal maupun non-formal. Jadi, batik bisa lebih dekat dengan gaya hidup sehari-hari,” ungkap Leny di booth AH 7, Hall A JCC, Kamis (18/9/2025).

Kecintaannya pada batik sudah tumbuh sejak awal dirinya menekuni dunia fashion. Namun, Leny memilih menghadirkan karya inklusif dengan harga yang ramah di kantong.

Koleksi Wou Batik dibanderol mulai Rp150 ribu hingga Rp350 ribu, sehingga tetap dapat diakses berbagai kalangan. Bahkan, produk ini telah merambah pasar internasional dengan peminat dari Malaysia, Tiongkok, hingga Amerika Serikat.

Pada peragaan busana JITEX 2025, sebanyak 12 Abang dan None Jakarta memperlihatkan koleksi tersebut dengan penuh pesona. Kehadiran mereka mendapat sambutan meriah dari pengunjung yang memadati area fashion show.

Momen itu menjadi bukti bahwa batik tidak hanya relevan, tetapi juga elegan dan mampu menjangkau lintas generasi.

Melalui Wou Batik, Leny Rafael membawa filosofi untuk mengangkat wastra Indonesia agar bisa dikenakan siapa saja, mulai dari remaja, pekerja kantoran, hingga ibu muda. Setiap potongan busana dirancang untuk mudah dipadupadankan dengan gaya modern tanpa kehilangan nilai budaya lokal. Inspirasi desainnya datang dari pengalaman sehari-hari, perjalanan, hingga interaksi dengan sahabat.

Ke depan, Leny berencana menghadirkan koleksi dengan motif khas signature yang menjadi identitas Wou Batik. Untuk strategi pemasaran, ia menargetkan anak muda hingga kalangan profesional, dengan tetap mempertahankan harga yang terjangkau.

Dengan cara ini, Leny berharap batik tidak lagi dipandang sebagai busana tradisional semata, melainkan bagian dari gaya hidup modern masyarakat Indonesia.

(*/dee; foto: mm

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.