Wamenpar Ajak Wisatawan dan Warga Jaga Keberlangsungan Hiu Paus di Botubarani

by -

Visualindonesia.com,-

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hiu paus (Rhincodon typus) di Desa Botubarani, Gorontalo, sebagai bagian dari upaya mengembangkan wisata berbasis alam yang berkelanjutan.

Dalam dialog dengan masyarakat dan pelaku wisata setempat, Wamenpar menekankan bahwa pengembangan wisata hiu paus harus dilakukan tanpa mengganggu habitat alami satwa laut langka tersebut. Ia menegaskan, keberadaan hiu paus adalah daya tarik utama Botubarani yang hanya bisa terjaga jika semua pihak mengedepankan prinsip konservasi.

Wamenpar Ni Luh Puspa, dalam diskusi dengan masyarakat Desa Botubarani, Gorontalo, Minggu (28/9/2025) menegaskan komitmen Kementerian Pariwisata untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango dalam merumuskan langkah konkret pengelolaan wisata hiu paus yang berkelanjutan, tanpa mengganggu habitat alami spesies langka tersebut.

“Yang paling penting dari diskusi ini adalah bagaimana wisata di sini dapat berkembang secara berkelanjutan. Pesan Bu Menteri Pariwisata jelas, kita harus menjaga area konservasi dan kelestarian hiu paus agar daya tarik wisata ini tetap ada di masa depan,” ujar Wamenpar.

Ia juga mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari upaya pelestarian dengan selalu berperilaku bertanggung jawab saat menikmati atraksi hiu paus, mulai dari menjaga jarak aman, tidak memberi makan langsung, hingga tidak mencemari laut.

Lebih jauh, ia juga mendorong masyarakat dan pemerintah daerah agar menciptakan atraksi tambahan sehingga Botubarani tidak hanya bergantung pada hiu paus sebagai satu-satunya daya tarik wisata.

“Tentu perlu inovasi lain untuk mengembangkan desa wisata ini. Tidak hanya mengandalkan hiu paus, tetapi juga menghadirkan atraksi-atraksi baru agar wisatawan bisa merasakan berbagai pengalaman saat berkunjung,” katanya.

Sejak pertama kali muncul di perairan Botubarani pada 2016, hiu paus menjadi daya tarik utama wisatawan. Keistimewaannya, hewan raksasa ini bisa dilihat dari jarak dekat bahkan dari bibir pantai. Wisatawan juga dapat menyaksikannya lebih dekat dengan perahu nelayan atau paddleboard.

Selain itu, tersedia pengalaman unik seperti menaiki perahu transparan, di mana wisatawan bisa berfoto dengan bantuan pesawat tanpa awak (drone) sehingga posisi hiu paus terlihat jelas dari atas. Namun potensi besar ini sekaligus menghadirkan tantangan, terutama dalam menjaga kenyamanan hiu paus dan kelestarian habitatnya seiring peningkatan jumlah wisatawan.

“Karena itu pengembangannya ke depan harus kita diskusikan bersama agar tetap berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wamenpar.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Botubarani, Wahab Matoka, menuturkan kemunculan hiu paus telah membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat setempat. Pariwisata kini dikelola secara mandiri oleh warga. Meski begitu, ia menilai jumlah wisatawan masih perlu ditingkatkan.

“Kami ingin wisata di sini berbeda dari Bali, tetapi jumlah pengunjungnya bisa setara dengan Bali,” kata Wahab.

Ia juga berharap Kemenpar dapat membantu pengadaan rumpon plankton sebagai penunjang ekosistem laut. Rumpon ini berfungsi sebagai feeding ground tidak hanya untuk hiu paus, tetapi juga berbagai spesies ikan lain.

Keberadaan rumpon diyakini mampu menjaga kesinambungan atraksi wisata karena wisatawan tetap bisa menikmati keindahan bawah laut Gorontalo.

“Dengan banyak plankton, hiu paus akan lebih sering datang, sehingga wisatawan selalu bisa melihatnya,” ujar Wahab.

Selain bertemu masyarakat Desa Botubarani, Wamenpar juga mengunjungi Desa Wisata Religi Bubohu Bongo untuk membahas pengembangan destinasi setempat serta meninjau fasilitas toilet bersih di Pantai Dulanga yang didukung oleh Kemenpar.

Dalam kunjungan ini, Wamenpar didampingi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto serta Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata, Masruroh.

(*/vie; foto: dok. Kemenpar

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.