Visualindonesia.com,-
Baim Wong kembali menguji nyali penonton lewat film horor terbarunya berjudul “Sukma”, yang siap tayang di bioskop Indonesia mulai 11 September 2025.
Setelah sukses mencetak lebih dari 1,6 juta penonton lewat debut penyutradaraannya di “Lembayung” (2024), Baim kali ini menghadirkan teror baru yang tak hanya menawarkan jumpscare, tetapi juga kisah penuh drama dan refleksi yang menyentuh sisi terdalam manusia.
Film “Sukma” mengisahkan Arini (Luna Maya) yang pindah ke sebuah kota kecil bersama keluarganya untuk memulai hidup baru. Alih-alih mendapatkan ketenangan, mereka justru menghadapi teror setelah menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia.
Kehadiran sosok misterius Ibu Sri (Christine Hakim) semakin mempertegas kengerian yang dialami Arini, memaksanya untuk mengungkap rahasia masa lalu sebelum kehilangan segalanya.

Mengusung tema kecantikan dan keabadian, “Sukma” menawarkan narasi horor yang berbeda. Cermin menjadi simbol yang membelah garis antara obsesi untuk awet muda dan ketidaksempurnaan manusia.
Baim Wong menegaskan bahwa film ini bukan sekadar hiburan seram, tetapi juga menyuguhkan kisah kompleks tentang keresahan perempuan, cinta, dan pilihan-pilihan ekstrem.
Selain duduk di kursi sutradara, Baim Wong juga bertindak sebagai produser bersama David Wong, sekaligus menulis skenario bersama penulis novel Ratih Kumala. Sukma menjadi film panjang ketiga dari Tiger Wong Entertainment, menandai keseriusan Baim membangun jejaknya di industri perfilman horor Indonesia.
Luna Maya mengaku perannya kali ini sangat menantang. Demi kebutuhan karakter, ia bahkan diminta tampil tanpa riasan wajah. Baginya, “Sukma” merefleksikan isu yang dekat dengan perempuan, terutama tekanan untuk selalu terlihat muda di tengah sorotan publik.
“Karakter Ibu Sri punya obsesi untuk menjadi muda dan itu menjadi inti misteri yang harus dihadapi Arini,” ujar Luna.
Sementara itu, Christine Hakim menyebut proses syuting “Sukma” sebagai salah satu yang paling menantang sepanjang kariernya. Dari adegan perkelahian hingga pengambilan gambar di gua, aktris senior ini mengaku harus keluar dari zona nyaman untuk menjiwai sosok Ibu Sri.
“Ada adegan yang menurut saya akan sangat mengejutkan penonton,” tuturnya.

Aktor lain seperti Oka Antara dan Fedi Nuril juga turut memperkuat jajaran pemain. Oka, yang kembali bekerja sama dengan Baim setelah “Lembayung”, menyebut “Sukma” sebagai karya Baim yang paling filosofis.
Sementara Fedi, yang untuk pertama kalinya bermain dalam film horor, mendapat tantangan memerankan karakter dengan gangguan skizofrenia. Demi peran tersebut, ia bahkan melakukan riset mendalam bersama psikiater.
Didukung bintang papan atas seperti Krishna Keitaro, Kimberly Ryder, Anna Jobling, Asri Welas, Amanda Soekasah, Giovani Tobing, Dazeline Reynand, serta penampilan spesial Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong, “Sukma” diproyeksikan menjadi salah satu film horor Indonesia paling ditunggu tahun ini.
Dengan balutan teror, drama emosional, hingga simbolisme cermin yang kuat, “Sukma” menjanjikan pengalaman menonton horor yang berbeda. Baim Wong membawa penonton tidak hanya berhadapan dengan ketakutan, tetapi juga cermin diri sendiri. Saksikan kisahnya di layar lebar mulai 11 September 2025.
(*/dra; foto: ist