‘Putar Waktu Kembali’, Pee Wee Gaskins Rilis EP Baru dengan Lagu-Lagu Ikonik 90-an

by -

Visualindonesia.com,-

Pee Wee Gaskins resmi membuka lembaran baru dalam perjalanan musik mereka dengan bergabungnya ke label WeCord Evermore, menandai kolaborasi segar yang langsung ditindaklanjuti dengan proyek ambisius: sebuah EP tribute berjudul “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali”.

Lewat rilis bertahap mulai 29 Agustus hingga 26 September 2024, band yang terdiri dari Alditsa “Dochi” Sadega, Muhammad Fauzan “Sansan” Santoso, Harry “Ayi” Pramahardhika, Reza “Omo” Satiri, dan Renaldy “Aldy” Prasetya ini membawakan ulang lima lagu legendaris dari era 90-an hingga awal 2000-an, menghadirkan nostalgia yang segar bagi pendengar lama dan menjadi jembatan bagi generasi muda yang mungkin belum mengenal musik ikonik tersebut.

Lagu-lagu yang diangkat dalam EP ini mencakup ‘Piknik 72’ (Naif), ‘Terbang’ (Gigi), ‘Aku Ingin’ (Rif), ‘Bermimpi’ (Base Jam), dan ‘Konservatif’ (The Adams), masing-masing dirilis secara mingguan di semua platform musik digital.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Salute to 90’s, EP sebelumnya yang dirilis pada 2018, namun kali ini Pee Wee Gaskins memperluas cakupan waktu dan konsep, tidak lagi membatasi diri hanya pada satu dekade.

“Ini adalah tribute untuk band-band yang kami idolakan dan dengarkan sejak kecil. Kami ingin menghormati musik yang membentuk selera kami,” ujar Ayi, menjelaskan esensi dari proyek ini.

Meski proses produksi hanya memakan waktu sekitar 1,5 bulan, perjalanan menuju rilisnya EP ini tidak selalu mulus. Omo mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah dalam proses pemilihan lagu, di mana beberapa nomor yang awalnya masuk daftar harus dicoret karena tidak mendapatkan izin dari pencipta aslinya.

Namun, kerja sama erat dengan tim WeCord Evermore memperlancar proses perizinan, aransemen, hingga rekaman.

“Kami sudah pernah bekerja sama sebelumnya, jadi komunikasi sangat lancar. Mereka sangat membantu, terutama dalam hal legalitas dan logistik,” tambah Aldy.

Keputusan merilis EP sebagai proyek perdana di bawah naungan label baru bukan tanpa alasan. Menurut Sansan, merilis single saja terasa “tanggung”, mengingat ambisi mereka untuk mengeksplorasi lebih dalam nuansa nostalgia dengan sentuhan khas Pee Wee Gaskins.

“Kami ingin menunjukkan bahwa tribute bukan sekadar meniru, tapi juga menawarkan interpretasi baru yang tetap menghormati esensi asli,” katanya.

Salah satu ciri khas yang ditonjolkan adalah penggunaan synthesizer yang menjadi benang merah di seluruh lagu, memberi warna elektronik yang segar tanpa menghilangkan jiwa dari lagu-lagu orisinal.

Bagi Dochi, proyek ini lebih dari sekadar rekaman ulang, ini adalah bentuk apresiasi mendalam terhadap band-band yang pernah menjadi “pahlawan musik” baginya dan rekan-rekannya.

“Mereka yang pertama kali menyalakan api semangat bermusik saya. Saat menyanyikan ulang lagu-lagu ini, rasanya seperti kembali ke masa-masa paling jujur dalam perjalanan bermusik kami,” ujarnya.

Ia juga berharap bahwa EP ini bisa menjadi pintu masuk bagi pendengar baru untuk mengenal musik Pee Wee Gaskins, sekaligus memperkenalkan kembali karya-karya ikonik yang mungkin terlupakan.

Dengan “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali”, band ini tidak hanya merayakan masa lalu, tapi juga membangun jembatan antargenerasi lewat musik. Di tengah arus musik yang cepat berubah, proyek ini menjadi pengingat bahwa nostalgia, jika diolah dengan rasa hormat dan kreativitas, bisa tetap relevan.

(*/ell; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.