Visualindonesia.com,-
Andien kembali menyapa penikmat musik Tanah Air dengan single terbarunya yang berjudul ‘Ujung-Ujungnya Kamu’, sebuah lagu yang lahir dari kolaborasi segar bersama pencipta lagu muda berbakat Clara Riva dan kolektif produser musik populer SEEK.
Dirilis sebagai suguhan akhir tahun yang manis, lagu ini langsung mencuri perhatian dengan nuansa sophisti-pop ala era 90-an yang dipadukan sentuhan acid jazz modern, menghadirkan perpaduan nostalgia dan kekinian yang sulit ditolak.
Lagu ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ bukan sekadar karya musikal biasa, melainkan hasil dari proses kolaboratif yang matang. Andien secara khusus memilih Clara Riva karena reputasinya sebagai penulis lirik cepat namun dalam, serta kemampuannya merangkai kata yang personal sekaligus universal.
“Aku ingin lagu yang easy listening, tetap bernuansa ‘Andien’, tapi bisa dirasakan semua orang,” ujar pelantun ‘Gemintang’ itu.

Liriknya menggambarkan perjalanan cinta yang penuh lika-liku, namun pada akhirnya selalu kembali ke satu nama: kamu.
Saat menerima demo lagu dari Clara, Andien langsung membayangkan SEEK sebagai produser ideal. Grup produksi yang telah bekerja dengan nama-nama besar seperti Raisa, Adrian Khalif, dan Bernadya ini dikenal jago memadukan elemen urban, groove, dan warna band live dalam aransemen mereka.
Di tangan SEEK, ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ mendapat balutan musik yang groovy, santai, namun tetap elegan, dengan tambahan alat musik tiup, gitar city pop, dan synth yang mengingatkan pada era emas pop Indonesia tahun 90-an.
Hasilnya? Sebuah lagu yang sexy, fun, dan penuh energi, tanpa kehilangan kedalaman emosional.
Visualisasi lagu ini pun tak kalah menarik. Video musik ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ digarap oleh Niamo Studio dan sutradara muda berbakat Gilbert March, yang dikenal lewat gaya visualnya yang ringan, estetik, dan kontemporer.
Yang unik, video tersebut menampilkan pasangan publik figur Hanggini dan Lutfi sebagai tokoh utama. Andien menjelaskan bahwa keduanya dipilih karena dinilai mewakili dinamika hubungan yang hangat, lucu, dan relatable, mirip dengan kisah cinta yang diangkat dalam lagu.
Tak hanya fiksi, ada benang merah pribadi yang tersirat. Andien mengakui bahwa lagu ini sedikit banyak terinspirasi dari kisah cintanya sendiri bersama sang suami, Irfan Wahyudi, yang telah saling mengenal sejak 2002.

Dari teman, mantan, hingga akhirnya menjadi pasangan hidup, narasi “ujung-ujungnya kembali ke orang lama” hadir dengan hangat dan natural dalam video, menyentuh hati generasi muda yang kerap mengalami hal serupa.
Respons dari kalangan kritikus musik juga positif. Dzulfikri Putra Malawi menyebut lagu ini membawa “romansa era Sahabat Setia”, dengan aransemen yang ceria-pastel dan penuh pesona.
Nuran Wibisono menyoroti vokal Andien yang tetap kuat dan emosional, sementara Rio Jo Werry bahkan memuji Andien sebagai “koki bijak” yang mampu meramu kenangan menjadi sajian musik yang nikmat. “Dan setelah semua itu, bisikan kecil pun hadir: ah, sialan… ujung-ujungnya Andien,” tulisnya, menegaskan betapa lagu ini berhasil menyatu dengan pengalaman pendengarnya.
Dengan kombinasi lirik yang relatable, aransemen kaya warna, dan visual yang estetik, ‘Ujung-Ujungnya Kamu’ bukan cuma comeback, tapi afirmasi ulang bahwa Andien tetap relevan, segar, dan punya tempat istimewa di hati pecinta musik Indonesia.
Single ini resmi dirilis di semua platform streaming digital, siap menjadi soundtrack bagi siapa saja yang pernah merasa—meski sudah move on—ujung-ujungnya, tetap kembali ke dia.
(*/ell; foto: ist