Visualindonesia.com,-
Musisi asal Medan, Nuh…, kembali menyapa pendengar musik Indonesia dengan single terbaru berjudul ‘Simpan Dulu Rindu’ yang telah tersedia di seluruh platform musik digital.
Setelah meraih kesuksesan melalui single viral ‘Teruntuk Mia’ dan album reflektif “Mentari Di Mata Hujan”, karya terbaru ini hadir dengan pesan mendalam tentang makna jarak dan kesabaran dalam relasi antarmanusia.
Lagu ‘Simpan Dulu Rindu’ menghadirkan narasi yang berbeda dari kebanyakan lagu cinta kontemporer. Alih-alih mengumandangkan kerinduan yang dramatis, Nuh… justru menawarkan perspektif dewasa tentang bagaimana menyikapi perpisahan sementara dalam hubungan.
Lewat lirik pembuka “Adinda… Biarkanlah abang pergi / Sebentar saja / Simpan dulu rindu”, pendengar langsung dibawa ke dalam ruang emosi yang tenang namun penuh makna.
Konsep lagu ini lahir dari pengamatan Nuh… terhadap dinamika hubungan modern, di mana seringkali jarak dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan cinta.
Berbeda dengan pandangan umum tersebut, ‘Simpan Dulu Rindu’ mengajak pendengar untuk memahami bahwa kepergian tidak selalu berarti meninggalkan, melainkan sebuah jeda yang diperlukan untuk pulang dengan lebih bermakna.
Secara musikal, single ini kembali menampilkan karakteristik khas Nuh… yang lekat dengan kejujuran emosi dan aransemen yang tidak berlebihan. Bio SW, produser yang telah berkolaborasi dalam kesuksesan ‘Teruntuk Mia’ dan album “Mentari Di Mata Hujan”, kembali dipercaya menangani produksi lagu ini.
Kolaborasi yang sudah teruji ini berhasil menciptakan soundscape yang mendukung pesan lirik tanpa mengalihkan perhatian dari esensi cerita yang disampaikan.
Yang menarik dari rilisan ini adalah pemilihan artwork yang sangat thoughtful. Nuh… menggandeng fotografer film asal Medan, Zulfikar T. Sucipto, untuk menciptakan visual yang selaras dengan tema lagu.
Foto analog yang dipilih menampilkan bunga kuning yang sedang mekar dengan seekor lebah kecil hinggap di salah satu kelopaknya. Imagery sederhana ini sebenarnya merefleksikan pesan lagu, bahwa dalam ketenangan dan kesederhanaan, ada kehidupan yang terus berlangsung.
Pilihan untuk menggunakan fotografi analog juga bukan tanpa alasan. Medium ini memberikan tekstur dan kedalaman yang sulit dicapai oleh fotografi digital, menciptakan nuansa nostalgia yang selaras dengan tema rindu dalam lagu.
Lebah yang hinggap di bunga menjadi metafora sempurna untuk kehadiran yang tidak permanen namun bermakna, sama seperti cinta yang tetap hidup meski terpisah jarak.
‘Simpan Dulu Rindu’ tidak hanya berbicara tentang hubungan romantis, tetapi juga relevan untuk berbagai bentuk relasi lainnya, baik keluarga maupun persahabatan. Lagu ini mengajarkan bahwa dalam setiap hubungan yang sehat, ada saatnya memberikan ruang untuk pertumbuhan individual.
Konsep ini sangat relevan dengan dinamika sosial kontemporer, di mana banyak orang struggle dengan attachment dan fear of missing out dalam relasi.
Dengan rilisan ‘Simpan Dulu Rindu’, Nuh… sekali lagi membuktikan kemampuannya untuk mengangkat tema-tema universal dengan pendekatan yang fresh dan tidak klise.
Single ini diharapkan dapat melanjutkan kesuksesan karya-karya sebelumnya dan semakin memperkuat posisi Nuh… sebagai salah satu musisi Indonesia yang konsisten menghadirkan karya berkualitas dengan pesan yang meaningful.
(*/ell; foto: ist