Visualindonesia.com,-
Melanjutkan eksplorasi jujur dari album debutnya “Mirror Work” yang dirilis tahun 2019, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Singapura, Dru Chen, kembali dengan karya yang lebih dalam, “Mirror Work 2”.
Album ini tidak hanya merekam perjalanan introspektif sang musisi, tetapi juga menjadi medium refleksi tentang identitas, perfeksionisme, hingga perjuangan menemukan harga diri.
Dibungkus dalam sebelas lagu, “Mirror Work 2” menghadirkan nuansa balada rock, groove neo-soul, dan kejujuran khas musik indie. Nuansa emosional ala Jeff Buckley berpadu dengan permainan gitar apik seperti Jeff Beck dan Eric Clapton, serta sentuhan psikedelik dari Prince.
Semua unsur ini menghasilkan pengalaman mendengarkan yang kaya dan mentah, mengingatkan pada keragaman warna musik dari Fleetwood Mac dan Jimi Hendrix.
Single utama bertajuk ‘Not Bad Is Not Good Enough’ menjadi potret menyayat dari seseorang yang merasa tidak terlihat dalam hubungan yang toxic. Lagu ini diperkuat dengan video musik emosional yang merefleksikan kekacauan batin si tokoh.

Sementara lagu ‘Mirror Work 2’ sendiri hadir sebagai penampilan mentah satu orang band, direkam dalam satu take tanpa koreksi nada maupun waktu, menampilkan Dru dalam kondisi paling rentan sekaligus paling jujur.
Lebih dari sekadar proyek solo, album ini juga merupakan perayaan kolaborasi dengan para musisi berbakat dari Singapura, seperti Nathan Hartono, Haneri, Chok Kerong, Joanna Dong, Marian Carmel, Gentle Bones, Thaarmin, dan Heema Izzati.
Kehadiran mereka menyuntikkan jiwa dan tekstur yang memperkaya tema besar tentang penyembuhan dan penerimaan diri.
Tidak berhenti di format digital, “Mirror Work 2” juga dipersiapkan dalam edisi terbatas Vinyl, memberi ruang lebih intim bagi para penikmat musik analog. Selain itu, keterlibatan Dru sebagai tamu spesial di Lion City Rock Podcast turut mengukuhkan album ini sebagai karya paling personal dan kuat dalam kariernya hingga saat ini.
Album ini menandai fase baru dalam perjalanan Dru Chen, yang tak hanya dikenal sebagai musisi, tapi juga produser dan pengajar.
Sebelumnya, Dru telah menulis dan memproduksi karya untuk Universal Music Publishing, Warner, hingga proyek kreatif seperti League of Legends dan Roblox. Ia juga pernah berbagi panggung dengan nama besar seperti D’Angelo, Babyface, dan Gentle Bones di berbagai festival musik internasional, seperti Singapore International Jazz Festival dan Mosaic Music Festival.
Dru juga dikenal aktif dalam bidang edukasi musik, menjadi mentor bagi para musisi muda. Melalui “Mirror Work 2”, ia membuktikan bahwa musik tetap menjadi alat refleksi, penghubung, dan transformasi yang kuat.
Album ini dirilis melalui Yung Lee Records dan dapat dinikmati di semua platform streaming musik saat ini.
(*/ell; foto: ist