Nyoman Paul Tumpahkan Jati Diri Lewat Album Debut yang Penuh Warna, ‘Luap’

by -

Visualindonesia.com,-

Penyanyi muda berbakat Nyoman Paul resmi meluncurkan debut album bertajuk “Luap”, sebuah karya penuh makna yang menjadi titik penting dalam perjalanannya di industri musik Indonesia.

Dirilis oleh Universal Music Indonesia, album ini hadir dengan delapan lagu bernuansa pop yang ringan, catchy, dan emosional—menandai langkah serius Nyoman Paul sebagai musisi dengan identitasnya sendiri.

Album “Luap” bukan hanya sekadar pelesetan dari nama “Paul” yang dibalik, namun merepresentasikan luapan isi hati dan ekspresi diri sang penyanyi dalam bentuk musik.

“Album ini adalah cara saya menyampaikan siapa saya, apa warna musik saya, dan mengapa saya memilih jalur ini,” ungkap Nyoman Paul.

Tiga single yang sebelumnya telah dirilis — ‘Tunggu Apa Lagi’, ‘Alunan Mimpi’, dan ‘Mundur Perlahan’ — menjadi pembuka jalan menuju album penuh ini.

Sementara itu, lima lagu lainnya seperti ‘Sekarang dan Selamanya’, ‘Penjara’, ‘Luapkanlah’, ‘Memori Kita’, dan ‘Namanya Juga Hidup’, dirilis khusus untuk memperkuat narasi emosional dan musikal album “Luap”.

Salah satu momen menarik di album ini adalah kolaborasi unik dengan rapper A. Nayaka di lagu ‘Namanya Juga Hidup’. Perpaduan antara pop dan rap ini menjadi bukti keberanian Nyoman untuk mengeksplorasi suara baru.

Dalam proses kreatifnya, Nyoman Paul tidak sendiri. Ia bekerja sama dengan sederet produser ternama, seperti Johan Gustafsson dan Josefin Glenmark Breman (The Kennel, Swedia) di lagu ‘Memori Kita’, serta Lafa Pratomo yang menggarap tiga lagu: ‘Penjara’, ‘Mundur Perlahan’, dan ‘Luapkanlah’. Kontribusi S/EEK dan Krisna Trias juga memberi warna berbeda di beberapa track.

Dari sisi lirik, Nyoman turut menggandeng Rahman Sadli Waraiya dan Clara Riva, menghasilkan lagu-lagu yang tidak hanya mudah dinyanyikan, tetapi juga menyentuh perasaan pendengar.

“Saya ingin lagu-lagu ini bisa menemani momen santai orang-orang, mudah dimainkan dan dinyanyikan bersama teman,” ujar Nyoman.

Mengusung sentuhan aransemen pop ala band tahun 2000-an, album ini terasa akrab di telinga generasi muda yang rindu dengan nuansa musik simpel namun berkesan.

“Melodinya sengaja dibuat easy listening, tapi tetap punya bobot lirik yang jujur dan relevan dengan keseharian banyak orang,” jelasnya.

Melalui “Luap”, Nyoman Paul berharap dapat menjangkau lebih banyak pendengar baru, sekaligus menguatkan hubungan dengan penggemar yang sudah mengikuti musiknya sejak awal.

Kini, delapan lagu di album “Luap” sudah bisa dinikmati di seluruh platform digital streaming musik.

(*/ell; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.