Joko Anwar Hadirkan Adaptasi Modern Legenda Malin Kundang Dengan Rio Dewanto Dan Faradina Mufti

by -

Visualindonesia.com,-

Setelah mencetak sejarah lewat “Pengepungan di Bukit Duri” sebagai film action thriller dewasa terlaris di Indonesia, rumah produksi Come and See Pictures kembali menggebrak dunia perfilman Tanah Air. Kali ini, mereka siap menyuguhkan reinterpretasi kelam dari salah satu dongeng Nusantara paling ikonik lewat film “Legenda Kelam Malin Kundang”.

Film Indonesia kembali mendapatkan sorotan lewat proyek ambisius terbaru dari rumah produksi Come and See Pictures, yang didirikan sineas kenamaan Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan.

“Legenda Kelam Malin Kundang” disutradarai oleh dua talenta muda berbakat, Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat, dan bakal menampilkan deretan aktor papan atas.

Film ini bukan sekadar adaptasi bebas dari legenda Minangkabau yang telah dikenal luas. Lewat sentuhan drama, misteri, dan thriller, cerita ini akan disajikan dengan latar kekinian.

Joko Anwar

Mengikuti kisah Alif (Rio Dewanto), seorang pelukis mikro yang kehilangan sebagian ingatannya setelah kecelakaan, film ini menggiring penonton menyusuri teka-teki identitas seorang perempuan yang mengaku sebagai ibunya. Apakah dia benar ibu kandung Alif, atau ada rahasia kelam yang lebih dalam?

Kehadiran Rio Dewanto dan Faradina Mufti sebagai pasangan suami istri untuk pertama kalinya di layar lebar menjadi daya tarik tersendiri. Ini juga menjadi ajang reuni Rio bersama Joko Anwar setelah “Modus Anomali” dan “Gundala”, serta Faradina usai membintangi “Siksa Kubur”.

“Legenda Kelam Malin Kundang” juga menandai debut penyutradaraan film panjang bagi Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat.

Kevin dikenal lewat sederet film pendek seperti “Followers” dan “Parasomnia”, sementara Rafki telah lebih dahulu menulis naskah “Kafir” (2018) dan serial “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams” di Netflix.

Kolaborasi mereka di film ini menjanjikan nuansa visual yang kuat dan alur cerita yang mendebarkan.

Skenario film ini ditulis oleh trio penulis andal: Joko Anwar, Aline Djayasukmana (Tira, Disney+), dan Rafki Hidayat sendiri. Film ini diproduksi bersama oleh Come and See Pictures, Rapi Films, dan Legacy Pictures.

Tak hanya menyasar pasar domestik, “Legenda Kelam Malin Kundang” yang berjudul internasional “Smothered”, juga telah mencuri perhatian di Marche du Film Cannes 2025, salah satu pasar film terbesar dunia.

Barunson E&A, rumah produksi asal Korea Selatan yang juga menangani “Parasite”, dipercaya sebagai world sales agent untuk distribusi global film ini.

Dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada akhir tahun ini, film ini berpotensi menjadi salah satu karya perfilman lokal paling dinanti, dengan memadukan kekuatan cerita rakyat, suspense yang mencekam, dan sinematografi khas produksi Joko Anwar.

Untuk update terbaru seputar film ini, ikuti akun Instagram resmi mereka di @comeandseepictures.

(*/dra; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.