Dari Sasana ke Shanghai: Perjalanan Dua Petarung Indonesia Menuju Panggung UFC

by -

Visualindonesia.com,-

Di sebuah sasana latihan di sudut Jakarta, suara bantingan tubuh dan hentakan kaki terdengar ritmis. Dua sosok tangguh sedang mematangkan jurus, bukan hanya untuk menang, tetapi untuk mencatat sejarah. Mereka adalah Rio Tirto dan Deni Daffa, dua petarung Indonesia yang akan tampil di Road to UFC Season 4, yang bakal digelar di UFC Performance Institute Shanghai, pada 22 dan 23 Mei 2025. Bagi banyak orang, UFC adalah mimpi yang terlalu tinggi. Tapi bagi Rio dan Deni, itu adalah tujuan yang setiap harinya mereka dekati—satu pukulan, satu keringat, satu pengorbanan pada satu waktu. (Foto: Muller Mulyadi)

Kali ini bukan hanya tentang duel di atas kanvas, tapi tentang menjawab panggilan hati untuk membuktikan bahwa Indonesia punya tempat di panggung dunia.
Rio Tirto, yang akan turun di kelas terbang, bukanlah nama baru di dunia MMA Indonesia. Petarung berdarah dingin ini dikenal dengan kekuatan pukulan dan determinasi tinggi.
Deni Daffa, sang Destroyer, membawa semangat yang sama. Di kelas ringan, ia akan menantang Ren Yawei, jagoan tuan rumah yang bertangan kidal.
Bagi Deni, bertarung adalah napas. Namun kali ini, taruhannya lebih besar dari sekadar menang atau kalah.
Max Metino, matchmaker One Pride MMA dan pelatih senior, menyebut mereka menjalani program intensif yang bukan hanya membentuk otot, tapi juga membentuk karakter.
Dengan strategi yang sudah dirancang jauh hari, mereka akan menghadapi petarung-petarung kuat dari negara lain.
Tanggal 22 dan 23 Mei 2025 bukan hanya dua hari dalam kalender. Bagi Rio dan Deni, itu adalah dua hari yang bisa mengubah hidup mereka.
Dari sasana kecil di Jakarta ke pusat pelatihan UFC di Shanghai, perjalanan ini adalah bukti bahwa mimpi petarung Indonesia tidak kalah besar dari siapa pun di dunia.

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.