Visualindonesia.com,-
Dalam film horor religi “Qodrat 2”, Acha Septriasa kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam berakting dengan memerankan Azizah, sosok istri Ustadz Qodrat yang terjerumus dalam perbuatan syirik.
Film yang dijadwalkan tayang pada Lebaran 2025 ini mengangkat tema berat tentang keyakinan, pengampunan, dan perjuangan melawan kuasa gelap.
Syirik, dalam ajaran Islam, adalah dosa terbesar yang tidak diampuni jika seseorang mati dalam keadaan demikian. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa’: 48).
Dalam “Qodrat 2”, Azizah digambarkan telah menyerahkan dirinya kepada kekuatan jahat, merasa dosanya terlalu besar untuk diampuni, hingga akhirnya menjadi budak iblis.
Dalam trailer resmi “Qodrat 2”, ketegangan terasa semakin kuat saat Ustadz Qodrat, yang diperankan oleh Vino G. Bastian, berusaha menyelamatkan Azizah dari kegelapan.
Konflik batin yang dialami Azizah menjadi pusat cerita, menggambarkan bagaimana seseorang yang telah terjerumus ke dalam kesesatan masih memiliki kesempatan untuk bertobat—selama ia bersungguh-sungguh dalam kembali ke jalan yang benar.
Acha Septriasa sendiri mengaku perannya kali ini memberikan tantangan besar.
“Azizah bukan hanya karakter biasa, tetapi seorang perempuan yang mengalami pergulatan batin yang mendalam. Ada rasa putus asa, ada ketakutan, tapi juga ada harapan,” ungkap Acha dalam sebuah wawancara.
“Qodrat 2” tidak hanya menyajikan horor dengan efek visual dan suara yang mencekam, tetapi juga menyuguhkan nilai spiritual yang kuat.
Film ini berusaha menyampaikan pesan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, selama seseorang mau kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus.
Apakah Ustadz Qodrat mampu menyelamatkan Azizah dari belenggu kegelapan? Ataukah Azizah akan semakin tenggelam dalam jerat iblis?
Saksikan “Qodrat 2” di bioskop pada Lebaran 2025 dan temukan jawabannya dalam film yang menjanjikan ketegangan sekaligus perenungan mendalam ini.
(*/dra; foto ist