Visual Indonesia, Jakarta,-
An Intimate Evening with Dwiki Dharmawan di @america, Pasific Place Mall, menandai peluncuran solo album keempat Pasar Klewer di bawah label MoonJune Records dan di Indonesia diedarkan melalui independen label DeMajor.
Dibuka dengan ‘Open Piano Dwiki’ yang diaransemen dadakan, lalu dilanjutkan dengan Life Itself, Frog Dance, Lir Ilir, Tjampuhan, Pop Sunda Bubuy Bulan karya Beni Corda serta tentu diakhiri dengan Pasar Klewer. Dimana semua sajian musik jazz tersebut menjadi begitu indah serta karya warna dan rasa dengan sentuhan Demas Narawangsa (drums), Chaka Pambudi (Bass Akustik) dan tentunya desahan suling Saat Syah musisi asal Kalimantan.
Pasar Klewer sesungguhnya menjadi penutup karya Dwiki di tahun 2016. Berformat double album yang terdiri atas dua cakram padat berisi total 11 nomor. Disk 1 (Pasar Klewer, Spirit of Peace, Tjampuhan, Forest, London in June). Disk 2 (Lir Ilir, Bubuy Bulan, Frog Dance, Life itself, Purnama, Forest Instrumental).
Dwiki dalam albumnya berkolaborasi dengan Yaron Stavi (bas), Asaf Sirkis (drum), Mark Wingfield (gitar), Nicolas Meier (gitar), Boris Savoldelli (vokal), disamping Peni Candrarini (sinden), seniman Bali I Nyoman Windha seniman Gamelan Jess Jegog serta musisi tradisional dan pakar karawitan Jawa yang sudah lama bermukim di London dan melatih di Komunitas South Bank Gamelan, Aris Darsono.
Direkam secara live sepanjang dua jam di Eastcote Studio, London Utara, musim panas 2015 silam. Album yang diproduseri Leonardo Pavkovics ini dipandu oleh Penata Suara sekaligus produser veteran dan pemilik Eastcote Studio, Philip Bagenal.
Hasilnya album Pasar Klewer telah dirilis international Oktober 2016 lalu melalui Moonjune Records. Desember Majalah Downbeat mendapuknya dengan Bintang 5 sekaligus menganugerahkannya Best Album of 2016 Downbeat. Selain Pasar Klewer sebagai album jazz terlaris Desember 2016 di situs Amazone.com.
Proses kreatif album “Pasar Klewer” dilakukan Dwiki dengan mengawalinya sebagai sebuah ‘sketsa musik’, yang kebanyakan berupa notasi tak utuh. Sehingga musisi bebas berimprovisasi, mengeksplorasi musikalitasnya. Hasilnya, temponya naik dan turun dan harmonisasinya melebar, ungkap Dwiki.
Setelah album ‘Pasar Klewer’, kesempatan saya untuk bekerja sama dengan musisi internasional makin terbuka lebar. Rencananya pada 2017 dan 2018 saya akan rekaman di Paris, tambahnya.
Tahun 1990, Dwiki memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, tanah kelahirannya dan kemudian merilis album Mystical Mist serta Magical Match. Dwiki juga bereksplorasi dengan berbagai kekayaan tradisi mulai dari Aceh, Melayu, Jawa, Bali, dan musik-musik Indonesia Timur. Pada tahun 2005, Dwiki menjadi co-music director untuk pagelaran musik spektakular Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali.
Album solo Dwiki pertama adalah Nuansa (2002) didukung oleh musisi Mike Stern Trio(Mike Stern, Lincol Goiness dan Ritchie Morales), lalu Ricky Lawson(drummer untuk Phil Collins dan Michael Jackson Band), Michael Thompson(gitaris Celine Dion), Neil Stubenhaus(bassis) dan Los Angeles Studio Orchestra, yang kesemuanya berasal dari Amerika Serikat. Sementara dari Australia terdapat Steve Hunter(bass), Glenn Wilson(drum), Guy Strazullo(gitar), David Jones(drum) dan Victoria Philharmonic Orchestra. Tentu Dwiki tak melupakan rekan-rekan dari negeri sendiri seperti Oelle Pattiselano, Budhy Haryono, Bintang Indiarto, Indro Hardjodikoro, Hendry Lamiri, Dian Pramana Putra, Victoria(anggota kelompok Warna), dan banyak lagi. Dua orkestrator ulung Erwin Gutawa dan Singgih Sanjaya juga turut ambil bagian.
‘Nuansa’ diluncurkan februari menjadi refleksi perjalanan bermusiknya dalam rentangan tahun 1996 hingga akhir tahun 2001 dan direkam oleh Sony Music Entertainment Indonesia, yang memuat 10 lagu. Bertemakan kemanusiaan, alam dan cinta kasih.
Album Solo kedua, “Passion, Love, Life.” Menjadikan impian nyata Dwiki untuk bisa merekam album dengan musisi-musisi idolanya, Chad Wackerman dan Jimmy Haslip. Proses rekaman di Los Angeles, California, dengan melibatkan juga Tohpati dan Dewa Budjana. Album “Passion, Love, Life” diedarkan di Indonesia di bawah Gitarku Records, label rekaman milik Dewa Budjana, dan didistribusikan melalui Demajors.
Album solo ketiga, “So Far, So Close”, masih dengan MoonJune Records, Dwiki melibatkan Chad Wackerman, Jimmy Haslip, Dewa Budjana, Tohpati, dan juga pemain biola legendaris, Jerry Goodman. Direkam di L.A., oleh Jeff Lorber, dan diproduseri Robert Feist. “So Far, So Close” adalah sebuah album fusion progresif yang menarik. Berisikan Arafura (feat. Jerry Goodman), Bromo, So Far So Close, Whale Dance, The Dark Of The Light, Jembrana Fantasy, NYC 2050 dan Return Of The Lamafa.
(tjo; foto muller