Visualindonesia, Jakarta,-
Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2019 yang berlangsung di kerindangan Taman Arma Museum, Ubud, Bali, pada 16 dan 17 Agustus 2019 lalu dimeriahkan para musisi internasional.
UVJF menampilkan berbagai corak jazz yang demikian luas dari para musisi ternama dari 8 negara meliputi Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Belanda, Italia, Australia, Prancis, dan Korea-Selatan.
Tenaga Ahli Sekretaris Kementerian Bidang Manajemen Krisis Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, banyaknya artis internasional yang terlibat dalam acara bisa menjadi ikon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung ke Bali.
“Event ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu daerah atau destinasi pariwisata yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga peningkatan kunjungan wisatawan,” kata I Gusti Ngurah Putra.
Ngurah Putra juga mengatakan, target pengunjung sebanyak 4 ribu orang selama dua hari untuk acara itu bisa dilampaui.
“Mereka terbagi menjadi 60 persen ekspatriat dan turis internasional, serta 40 persen turis domestik dan penduduk lokal Bali,” katanya.
Beberapa musisi yang tampil di UVJF 2019 membuat semarak panggung demi panggung dalam gelaran hari pertama penyelenggaraan festival ini. Ada sebelas group musisi kenamaan luar negeri dan dalam negeri yang menghidupkan ketiga panggung secara bergiliran.
Sebut saja beberapa nama yang tertera di panggung Giri yakni Aram Rustamyants “New Centropezn Quartet” musisi asal Rusia yang telah terkenal juga di Jerman, Belgia, dan Spanyol, Ilugdin Trio, musisi asal Rusia yang mengusung jazz modern, dan Sri Hanuraga Trio Feat Dira Sugandi, musisi jazz kebanggaan Indonesia.
Sementara itu, di Panggung Padi menyajikan beberapa musisi pilihan seperti Arcing Wires, musisi yang berkolaborasi memainkan original komposisi yang mereka ciptakan.
Arching Wires berasal dari Sydney, Australia, MLD Spot Jazz Season 4, sebuah band yang terbentuk dari kompetisi pencarian bakat MLDARE2PERFORM, Harry Mitchell Trio, musisi asal Australia yang pada tahun 2017 meraih penghargaan “Young Australian Jazz Musician of the year”, serta Michaela Rabitsch & Robert Pawlik Quartet, musisi kenamaan Austria.
Beberapa musisi juga tampil di Panggung Subak, antara lain Yvon Thibeault “perspectives”, drummer Jazz asal Kanada yang saat ini tinggal di Bali, Erik Verwey Trio, musisi yang berasal dari Belanda, Pete Jung Quartet, Musisi Korea yang mengusung genre Jazz progressive; serta Anggi Harahap Quintet, pemain saxofon muda berasal dari Sumatera.
(ril/mm; foto dok. puskomlik kemenpar