Visualindonesia, Jakarta,-
BCI Asia Award, sebagai ajang penghargaan bergengsi bagi para arsitektur, pengembang properti serta produsen, telah memasuki tahun ke-15. Tahun ini, BCI Asia Award digelar bergantian di tujuh negara di Asia, seperti Hongkong SAR, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
BCI Asia Award, bagi pelaku properti menjadi penghargaan paling ditunggu. Selain sebagai platform bagi jaringan kerja domestik dan internasional di antara para konsultan arsitektur, pengembang properti, produsen, dan penyedia layanan terbaik, BCI Asia Awards juga bertujuan untuk mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial.
BCI Asia Award kali ini juga merupakan gelaran pertama yang diadakan di Indonesia, tepatnya di Raffles Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019) malam.
Menurut Pietter Sanjaya, Manajer Umum BCI Asia Jakarta, ada 10 arsitek dan pengembang yang akan mendapat penghargaan. Sepuluh arsitek dan pengembang tersebut merupakan perusahaan yang memiliki nilai agregat terbesar dari sisi proyek yang tengah dibangun selama satu tahun terakhir berdasarkan tingkat keberlanjutan mereka, serta peringkat bangunan hijau yang terkonfimasi.
“Kriteria untuk top 10 arsitek mencakup proyek-proyek dari tahap pra-tender sampai tahap awal pengkategorian untuk desain bangunan hijau. Para pemenang tahun ini akan diumumkan pada Maret 2019,” ungkap Pietter Sanjaya saat press conference di Singapore Room, Raffles Hotel Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Sementara itu menurut CEO BCI Asia Mathias Krups, agenda ini merupakan perayaan 15 tahun kepemimpinan dalam dunia desain dan bangunan.
“BCI Asia Awards tetap menjadi salah satu penghargaan paling ditunggu dalam industri bangunan regional,” ujar Mathias Krups.
Mathias Krups menegaskan, imbas dari pemberian anugerah itu tampak dari proses pemetaannya, dimana para market leader melakukan pembangunan di sektor konstruksi dan tetap optimis mencapai value yang signifikan di tengah kondisi ekonomi makro dan mikro di Indonesia
Dengan nilai-nilai portofolio yang tinggi, BCI Asia Top Ten Awards telah mendapatkan daya tarik dan keunggulan tersendiri dalam mengapresiasi para arsitek dan pengembang yang merupakan bagian integral dari industri tersebut.
Riset BCI Asia memperlihatkan bahwa bisnis konstruksi di Indonesia mengalami fluktuasi sepanjang 2016-2019. Pada 2016, nilai proyek konstruksi sempat menyentuh Rp 426,58 triliun atau bertumbuh 9,27% dibandingkan setahun sebelumnya.
Untuk 2019, BCI Asia memperkirakan nilai konstruksi di Indonesia mencapai Rp 419,14 triliun atau melemah tipis dibandingkan 2018 yang tercatat sekitar Rp 431,18 triliun.
“Selain bertujuan mendorong penciptaan arsitektur yang bertanggung jawab secara sosial, BCI Asia Awards juga merupakan platform bagi jaringan kerja domestik dan internasional diantara para konsultan arsitektur, pengembangan properti, produsen dan penyedia layanan yang terbaik,” papar National Research Manager Indonesia Cahyono Siswanto
Ke-10 arsitek yang meraih penghargaan adalah PT AECOM Indonesia, PT Arimas Asri, PT Anggara Architeam, PT Arkonin, PT Duta Cermat Mandiri, OT Megatika Grahalestari Internasional, PT Pendega Desan Weharima (PDW), PT Prada Tata International (PTI) Architects, PT Quadratura Indonesia, dan PT Tetra Desaindo.
Kemudian 10 developer yang meraih penghargaan adalah PT Adhi Commuter Properti, PT Astra Land Indonesia, PT Ciputra Development Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, PT Properti Tbk, Sinarmas Land, PT Summarecon Agung Tbk, PT Trans Property, PT Waskita Karya Realty, dan PT Wijaya Karya Realty.
(drl; foto mm