Visualindonesia, Jakarta,-
Produser film “Lagi-lagi Ateng”, Anup D. Mirchadani dari Dirgahayu Production, mengaku puas dan bangga bisa mempersembahkan film yang penuh pesan moral namun dikemas menghibur untuk ditonton semua umur.
“Pesan moralnya yang paling penting. Maksudnya betapa penting sebuah keluarga, itu yang mau kita berikan kepada penonton Indonesia dari film ini. Ini tribute to Augie dan tribute to Ateng,” ungkap Anup di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (07/01/2019).
Beberapa saat sebelumnya, standing applause terjadi di Studio 1 usai pemutaran premiere film “Lagi-lagi Ateng” yang disaksikan semua cast dan puluhan selebritis. Film besutan Monty Tiwa ini akan tayang serempak di seluruh bioskop tanah air pada Kamis (10/01/2019) mendatang.
Film yang diproduksi 3 rumah produksi, 13 Entertainment, Dirgahayu Productions, dan Ideosource Entertainment ini bukanlah film reborn atau remake meski menggunakan nama Ateng, sosok pelawak legendaris era 70-an. Monty yang juga menulis ceritanya menampilkan karakter Ateng dan Iskak dari beberapa film lawas mereka yang diramu dalam cerita kekinian.
Film “Lagi-lagi Ateng” ini berkisah tentang Ateng yang diperankan Augie Fantinus, tidak menduga ternyata memiliki saudara kembar bernama Agung yang terpisahkan sejak mereka bayi karena perceraian kedua orangtua mereka, Budiman (Surya Saputra) dan Ratna (Unique Priscilla).
Watak saudara kembar ini sangat bertolak belakang. Ateng yang diasuh Budiman memiliki sifat kekanak-kanakan, sementara Agung yang ikut Ibunya, sukses menjadi motivator. Dibantu Iskak (Soleh Solihun) asisten rumah tangga Budiman, dan Cemplon (Julie Estelle) asisten pribadi Agung, kembaran itu berusaha merujukkan kembali kedua orangtua mereka.
Alur cerita tersusun apik, totalitas para pemain serta penggunaan computer generated imagery (CGI) yang rapi, membuat film sepanjang 108 menit itu mampu “mengaduk-aduk” perasaan penonton.
Monty memberikan pujian khusus kepada Augie Fantinus yang berhalangan hadir saat premiere film tersebut karena masih menghuni Rumah Tahanan Salemba terkait kasus pencemaran nama baik.
apa yang dilakukan Monty, nge-direct, mikirin blocking-nya, komposisinya ketika diedit, itu visinya nggak gampang. Gila, keren, keren banget
“Dalam film ini Augie harus memainkan empat karakter sekaligus. Dia menjadi Ateng, menjadi Agung, menjadi Agung yang bertukar tempat sebagai Ateng, dan menjadi Ateng yang bertukar tempat sebagai Agung. Aktingnya hebat sekali. Sungguh di luar ekspektasi saya. Saya berani bilang kalau pemainnya bukan Augie, film ini akan gagal,” jelas Monty.
Tidak banyak cast yang dipasang Monty untuk mendukung film yang digarap di Jakarta dan Bali ini. Namun semua cast mendapat porsi yang maksimal sehingga semuanya total menunjukkan kemampuan aktingnya.
Di antara penonton yang hadir di gala premiere itu, tampak istri Augie, Adriana Bustami, yang berusaha tegar berada di antara kebahagiaan banyak orang, sementara pemeran utama film ini yang notabene pasangan hidupnya tidak ikut merayakannya.
Adriana mengaku tidak terlalu kaget jika suaminya yang baru pertama kali mendapat peran utama dalam film layar lebar bisa melakukannya dengan baik. “Aku tahu dia pasti akan melakukan yang terbaik, karena aku tahu dari awal dia terima peran ini, bagaimana dia mendalami karakter om Ateng, dia nonton semua film-film om Ateng. Dia sangat tertarik dan excited banget. Aku rasa perjuangan itu berbuah baik,” ungkap Adriana.
Selama proses pembuatan film ini, menurut Adriana, Augie tidak pernah mengeluh, bahkan terlalu bersemangat. “Apalagi kalau mau berangkat syuting, dia selalu tampak semangat. Aku tahu betapa excited-nya dia terhadap film ini,” ujar wanita cantik ini.
Meski berusaha mengusir kesedihannya, namun Adriana sulit melepas kan rasa sedih itu, apalagi ketika mengomentari perasaan suami terhadap film ini. “Kepikiran juga saat hari ini dia tidak ada di sini, jadi kayak, aduh ini hari yang dia tunggu-tunggu. Aku yakin dia di sana penasaran banget ingin melihat hasilnya. Aku cuma bilang, dia sudah melakukan yang terbaik,” tandas Adriana.
Adriana berharap, persoalan hukum yang dihadapi Augie cepat selesai, sehingga mereka bisa berkumpul lagi. “Bisa berkumpul lagi bersama saya dan anak-anak saya, dan bisa menonton film ini di bioskop,” harapnya.
Sementara itu komika yang juga seorang produser, Ernest Prakasa tidak bisa menyembunyikan kekagumannya setelah menonton film ini. “Sebagai seorang aktor, apa yang dilakukan Augie menurut gue luar biasa. Dan apa yang dilakukan Monty, nge-direct, mikirin blocking-nya, komposisinya ketika diedit, itu visinya nggak gampang. Gila, keren, keren banget,” ungkap Ernest.
Senada dengan koleganya, komika Ari Kriting juga mengaku puas dan terhibur melihat aksi Augie, Soleh Solihun dan rekan lainnya. Menurut komedian asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara ini “Lagi-lagi Ateng” film yang mengejutkan.
“Kalau menurutku film ini mengejutkan. Terutama, yang menyenangkan dari film ini bisa melihat akting-akting yang luar biasa dari para pemainnya, mengejutkan sekali. Banyak hal-hal yang selama ini tidak pernah kita lihat di film-film mereka sebelumnya, kelihatan di film ini,” jelas pria pemilik nama lahir Satriaddin Maharinga Djongki ini.
Ari menyoroti peran Augie yang memainkan dua sosok berbeda yang dikemas menggunakan teknologi grafis yang apik. “CGI-nya juga luar biasa. Halus sekali bikinnya. Seringkali kita melihat body double itu tidak interaktif. Ini pasti briefing-nya, director-nya jago. Jadi body double-nya bisa memerankan perannya sedemikian rupa,” puji Ari.
(ayen; foto mm