Jakarta,-
Pemberlakuan bebas visa memberi dampak pada pertumbuhan wisman rata-rata sebesar 18%, sehingga kita optimis target tahun ini sebesar 10,5 juta wisman akan terlampaui, demikian hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, berdasarkan kajian yang dilakukan APEC, UNWTO, maupun WTTC.
Diharapkan bulan berikutnya mengalami peningkatan seiring dengan tibanya hight season di pertengahan tahun ini serta diberlakukannya fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) di 45 negara sesuai Perpres No. 69/2015.
Seiring dengan mulai diberlakukannya Perpres No. 69/2015 tentang BVK 45 Negara, Kemenpar mulai melakukan diseminasi dan promosi kebijakan BVK dengan pendekatan BAS (Branding, Advertising, Selling), DOT (Destination, Original, Time) serta POS (Paid Media, Owned Media, and Social Media) dengan melibatkan semua stake holder pariwisata.
Sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan saat ini sektor pariwisata ada di urutan keempat bagi kontribusi penerimaan devisa. Diharapkan pada 2020 sektor pariwisata bisa berada di posisi pertama.
Dalam melakukan desiminasi dan promosi BVK 45 negara, Kemenpar akan bekerjasama dengan KBRI ; VITO (Visit Indonesia Tourism Office) yang ada di Malaysia, Tiongkok (Beijing dan Goangzhou), Jepang, Korea Selatan, Timur Tengah, Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Rusia, India, Singapore, serta Australia. Kemenpar juga menggandeng Organisasi Pariwisata Internasional (UNWTO, WTTC, PATA, WEF); tour operator dan whole seller dunia dan asosiasi usaha pariwisata khususnya Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang memiliki mitra di 45 negara BVK tersebut.
BVK 30 negara yakni; RRT, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Mexico, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan. Sebelumnya BVK juga diberikan pada 15 negara yakni; Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Chili, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong SAR, Macao SAR.
Diharapkan kebijakan BVK 45 negara akan meningkatkan kunjungan (wisman) ke Indonesia yang mentargetkan sebanyak 20 juta wisman atau naik dua kali lipat pada 2019 dan perolehan devisa pariwisata juga akan meningkat dengan bertambahnya lama tinggal dan pengeluaran wisman selama berlibur di Indonesia. Selain itu kebijakan BVK akan mendorong meningkatkan investasi di sektor pariwisata sehingga meningkatkan percepatan pembangunan nasional. (BHnK.par/ foto dsp