Visual Indonesia, Jakarta,-
Festival Danau Poso (FDP) yang kini menjelma sebagai Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP) dan tahun 2017 sebagai FPDTP ke-20, menjadi perekat dari kerinduan ‘orang-orang’ Poso baik yang ada di Poso maupun di luar Poso dalam Reuni Akbar Orang Poso, untuk bersama-sama menyatakan bahwa Poso Aman untuk dikunjungi siapa pun, baik terhadap turis domestik maupun turis mancanegara.
FDP yang dihelat perdana tahun 1979 itu sebagai sebuah program kepariwisataan tahunan yang diselenggarakan di Tepian Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso, dengan kegiatannya yang paling diminati masyarakat adalah ‘Pemilihan Putri Danau Poso’, selain beragamnya atraksi kesenian tradisi yang memikat didalamnya.
Kerinduan yang dalam akan negeri yang damai tak dapat dipungkiri datang dari atmosfir yang coba dihimpun dari perhelatan 1st Tour De Central Celebes (TDCC) yang menjadi pemuncak dari Reuni Akbar Orang Poso serta Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP) yang memasuki tahun ke-20 penyelenggaraannya.
Demikian suasana kebatinan tersebut muncul saat launching Tour De Central Celebes yang akan dihelat 6-8 November mendatang di Poso, yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah Drs.Longki Djanggola MSi, Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah Zalzulmida Longki Djanggola, Bupati Poso Kol.Mar. (Purn) Darmin Sigilipu, Bunda Ifet, Kaka Slank, Ridho, Ivan dan Hendrik Liyanto selaku sponsorship kegiatan tersebut.
Terkait suasana kebatinan itu, Bunda Ifet menegaskan bahwa Tour De Central Celebes 2017 yang membawa misi mulia berharap dapat memberitahukan pada dunia bahwa Poso telah Aman untuk dikunjungi. Bahkan Kaka Slank pun menambahkan kalau Presiden Jokowi harus segera ke Poso untuk melihat langsung kalau Poso sudah aman untuk didatangi para wisatawan.
Reuni Akbar Orang Poso digagas para alumni SMA se-Kabupaten Poso, berlangsung 4-5 November 2017, mengambil 2 lokasi yakni di Poso dan Tentena.
“Kami selalu menghimbau agar orang-orang Poso di luar kota maupun di luar negeri, untuk kembali ke kampung halamannya, khususnya disaat Festival Budaya Poso berlangsung untuk menjaga silaturahmi antara sesama orang Poso,” terang Hendrik Liyanto, salah seorang penggagas Reuni Akbar Orang Poso.
TDCC, merupakan even Balap Sepeda Internasional yang melibatkan pembalap sepeda dari 30 negara, akan dihadiri Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi. Balap Sepeda internasionai ini melintasi wilayah Kabupaten di Sulawesi Tengah. Diperkirakan 1500 peserta meramaikan event ini yang dimulai dari Kota Ampana Kabupaten Tojo Una-Una, kemudian ke Tentena Kabupaten Poso, Kota Parigi Kabupaten Parigi Moutong, hingga akhirnya menuju ibukota Palu.
”TDCC yang melintasi beberapa wilayah Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah, diharapkan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan bagi 1500 pembalap yang bertanding. Destinasi wisata yang berkesan, yang kemudian akan diceritakan kepada keluarga dan teman mereka di 30 negara peserta TDCC,” ungkap Zaizulmida Longki Djanggola, selaku Ketua Penyelenggara TDCC penuh harapan.
Tahun 2017 ini, Festival Pesona Danau Tektonik Poso, dimeriahkan oleh kehadiran Dua Band besar di peta musik Indonesia, yakni Slank dan Ungu. Band Ungu akan tampil lebih awal, pada hari Minggu, 5 November 2017 dengan formasi lengkap. Sementara Slank, akan tampil dipenghujung Festival Pesona Danau Tektonik Poso, pada Hari Senin, 6 November 2017, tepat pukul 21.00 waktu setempat, dengan mengusung tema “Perdamaian Sejati Tanpa Batas” bagi Indonesia, khususnya bagi Masyarakat Poso, dengan tajuk ’SLANK KONSER PISS POSO’.
Dalam ritual perdamaian yang bakal digelar, sejumlah seniman musik asal Poso dari Komunitas Rumah Katu, Musisi asal Palu, Adi Tangkilisan dan Penyanyi Zhul Usman serta Kaka Slank, akan melantunkan lagu tradisi Masyarakat Poso, yakni lagu ‘Doni Dole’ yang dimedley dengan lagu Slank bertajuk ’Intro Indonesia’ diiringi alat musik akustik dengan teknik ‘Karambangan’ melalui gitar akustik, sebuah scale gitar pentatonik khas kesenian Poso. Disusul pelepasan 72 Burung Merpati bersama ratusan Lampion ke udara Danau Poso, bersama-sama Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Gubernur Sulteng Drs. Longki Djanggola MSi, Bupati Poso Kol.Mar. (Purn) Darmin Sigilipu, serta puluhan ribu masyarakat.
”Burung Merpati dan Lampion, simbol semangat untuk terus menjaga perdamaian sejati di tengah masayarakat Poso dan tentu saja untuk perdamain di Indonesia dan dunia,” tandas Bupati Poso yang juga Ketua Penyelenggara FPDTP, Kol. Mar (Purn) Darmin Sigilipu.
(ayen; foto ist