Visual Indonesia, Muara Sabak,-
Pengembangan Industri Pariwisata di suatu daerah, tentunya tidak terlepas dari adanya keinginan serta komitmen dari pemangku kebijakan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai program prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pariwisata di suatu daerah dan berdampak langsung terhadap masyarakat sebagai pelaku pariwisata, jelas Arie Suryanto, penggiat pariwisata nasional.
Oleh karenanya, perlu diketahui seberapa besarnya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam upaya mengembangkan industri pariwisatanya, lanjutnya. Bahkan kelambanan akan hal tersebut dirasakan segenap stakeholder pariwisata disana. Namun harus ditelusuri apa faktor yang mengakibatkannya.
Arie mencatat, pertama dukungan dari semua pihak terutama para pengambil kebijakan yang dinilai masih mengedepankan ego sektoral, sehingga sinergitas dan koordinasi tidak berjalan dengan baik. Padahal sinkronisasi program pariwisata sangatlah penting artinya dalam mengimplementasi program-program pariwisata yang berdampak langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Faktor selanjutnya, atau kedua, yakni seberapa besar dukungan anggaran terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Faktor terakhir, atau ketiga, bahwa lambannya pembahasan masalah Rencana Induk penembangan Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) yang saat ini belum dibahas di DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang berdampak salah satunya pada potensi obyek wisata yang ada belum mendapatkan perhatian dari Kementerian Pariwisata untuk membiayai potensi pariwisata yang diusulkan oleh pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Ini sangat penting, tegas Arie yang banyak mengcreate sejumlah kegiatan pariwisata di Jakarta, sebagai payung hukum dalam pengembangan sektor pariwisata disuatu daerah. Disamping dibutuhkannya usulan dari bawah dalam hal ini masyarakat yang memiliki potensi pariwisata kurang terakomodir dengan baik, sehingga luput dari perhatian pemerintah pusat.
“Dibutuhkan orang-orang yang berkompoten untuk turun kebawah melakukan jemput bola dalam menginventarisasi program-program obyek wisata yang ada di tengah-tengah masyarakat,” tegas Arie Suryanto, yang memiliki sejumlah jejaring pariwisata di nancanegara.
Demikian hal ini terungkap, saat sejumlah penggiat dan pengamat Pariwisata yang berada di Tanjung Jabung Timur berkumpul bersama dalam Sosialisasi Pengembangan Sadar Wisata dan Sapta Pesona untuk Pengembangan Kepariwisataan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
(ist/tjo; foto dok