Visual Indonesia, Jakarta, –
Proyeksi wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2017, 15 juta, dengan asumsi perolehan devisa sebesar US$ 14,9 miliar tahun 2017. Dengan kata lain kenaikan 3 juta dari capaian tahun 2016, di angka 12 juta, papar I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kemenpar.
Demikian hal tersebut mengemuka terkait aktivitas marketing dan optimisme melalui serentetan program yang telah, sedang dan akan dilakukan selama 2017 dihadapan Forum Wartawan Pariwisata di Novotel Gajahmada, Jakarta.
Deputi I Gde Pitana didampingi seluruh Asdep-nya. Diantaranya, Sekretaris Deputi BP3M, Ni Wayan Giri Adnyani, Asdep Strategi Pemasaran, Ratna Suranti, Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Noviendi Makalam, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Rizky Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu, dan Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika, Nia Niscaya, memaparkan program kerja yang sudah dan tengah dijalankan selama triwulan I 2017, Januari-Maret.
Menurut I Gde Pitana, target kunjungan wisman sebesar 15 juta, dengan asumsi perolehan devisa sebesar US$ 14,9 miliar tahun 2017. Diproyeksikan meningkat menjadi 20 juta wisman dan menghasilkan devisa sebesar Rp 280 triliun pada 2019 mendatang.
Oleh karenanya untuk mencapai target, stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Marketing strategy menggunakan pendekatan DOT (Destination, Original, dan Time), sementara promotion strategy menggunakan BAS (Branding, Advertising, dan Selling). Sedangkan media strategy dengan pendekatan POSE terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia, urainya.
Soal strategi pemasaran dengan pendekatan DOT difokuskan pada 10 Bali Baru yang 3A-nya sudah siap, Aksesbilitas, Amenitas, Atraksi. Diantaranya Great Jakarta; Great Bali; Great Kepri; Joglosemar (Yogyakarta ,Solo, dan Semarang); Bunaken – Wakatobi RajaAmpat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi. Dan target Pasar Utama-nya Tiongkok, Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang.
“Dalam tiga bulan pertama; Januari, Februari, hingga akhir Maret tahun ini mentargetkan 3 juta wisman atau 1 juta wisman setiap bulan dengan kontribusi terbesar dari 5 negara ini sebagai pasar utama,” jelas I Gde Pitana.
Sehingga di tahun 2017 jajarannya, lanjut Gde Pitana, akan lebih fokus pada kegiatan hard selling dan kerjasama dengan airlines dan wholesalers. Tentunya setelah dua tahun terakhir ini fokus pada pembangunan branding Wonderful Indonesia.
Sebagai gambaran, untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lainnya) Deputi BP3M lebih banyak melakukan kegiatan hardselling berupa pameran dan misi penjualan (sales mission).
Jadi, Januari-Desember 2017 disiapkan 54 kegiatan hardselling berupa 30 kegiatan pameran dan misi 24 misi penjualan, sedangkan untuk promosi yakni dengan mengikuti festival sebanyak 30 kegiatan dan fam trip sebanyak 51 kegiatan.
Adapun kegiatan pameran di pasar kawasan Asia Pasifik yang telah dilaksanakan pada Februari 2017 antara lain; SATTE Delhi (India); AIME Melbourn (Australia), dan OTM Mumbai (India), sedangkan pada Maret ini adalah pameran IT& CM Shanghai (China) yang akan berlangsung pada 21-23 Maret mendatang. Pola serupa juga diterapkan untuk kegiatan pemeraran di pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika.
“Seperti baru ini kami ikut di ITB Berlin yang berlangsung pada 8-12 Maret 2017 dan mencatat sukses sebagai The Best Exhibitor 2017 of Asia/Australia/Oceania, di pameran pariwisata terbesar di dunia itu. Terima kasih untuk supportnya,” tambah Gde Pitana.
Namun sebelumnya, serangkaian sales mission ke tiga kota di tiga negara Eropa Barat (Amsterdam, Paris, dan Munich) pada 1-3 Maret, dilakukan sehingga kegiatan tersrbut menjadi maksimal dalam menggarap pasar Eropa.
Di Maret ini juga tengah berlangsung (14-17 Maret 2017) pameran Seatrade Cruise Global di Miami, AS. Dimana delegasi Indonesia dalam pemeran ini menyertakan Tim Percepatan Bahari.
Setidaknya ada 21 pameran untuk menggarap pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika, baik kegiatan pameran (B to B dan B to C) yang masing-masing berlangsung pada Januari sebanyak 5 pameran; Februari (2 pameran); Maret (3 pameran); April (2 pameran); Juli (1 pemeran); Agustus (1 pameran); September (1 pameran); Oktober (2 pameran), dan November (4 pameran).
Dari kegiatan pameran internasional tersebut sebagai pameran terbesar adalah ITB Berlin, WTM London, dan ATM Dubai.
(vie/tjo ; foto fatur