Visual Indonesia, Jakarta,-
Lucky Kuswandi dipercayakan untuk menggarap Film Galih&Ratna yang diproduksi oleh 360˚Synergy dan Nant Entertainment, nampaknya terperangkap film yang terinspirasi dari novel berjudul Gita Cinta Dari SMA karya Eddy D. Iskandar, yang ikonik dengan Rano Karno dan Yessy Gusman.
Meski meletakkan sejumlah elemen nostalgi ke dalam film tersebut, seperti dengan hadirnya tokoh Rano Karno dan Yessy Gusman, kaset rekaman dan sejumlah elemen lainnya, nampaknya soul nostalgi dari Galih&Ratna belum tergenggam dengan baik.
Film Galih&Ratna yang merupakan a celebration of first love, passion, and music, justru dari elemen musiknya kuat dirasakan dengan beat yang pas dengan telinga generasi muda sekarang.
Proses kreatif bermusiknya sangat kental, apalagi Trio Gamalael, Audrey dan Cantika, sangat pas menyatukannya, seolah mengerti apa yang diinginkan Galih dan Ratna, dalam novel itu.
Selain trio GAC, hadir pula Rendy Pandugo, White Shoes & the Couple’s Company, Sore, Koil, Ivan Gojaya, Agustin Oendari dan juga Sheryl Sheinafia, sang pemeran Ratna.
Film Galih&Ratna dibintangi oleh aktor pendatang baru Refal Hady sebagai Galih, dan aktris/penyanyi Sheryl Sheinafia sebagai Ratna, serta didukung oleh Marissa Anita, Joko Anwar, Ayu Dyah Pasha, Sari Koeswoyo dan Hengky Tornando.
Sebuah kisah cinta yang abadi, bakal di layar bioskop nasional dan juga di Malaysia dan Brunei mulai tanggal 9 Maret 2017.
Gita Cinta dari SMA adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979 hasil karya sutradara Arizal dengan pemeran utamanya antara lain Rano Karno, Yessi Gusman, Ade Irawan, dan Adisoerya Abdi.
Film ini bercerita tentang kisah cinta dua pelajar SMA yaitu Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessi Gusman). Keduanya adalah bintang kelas, baik dalam pelajaran, olah raga maupun sopan santun. Bisa dibilang keduanya adalah pelajar teladan. Sayang cinta mereka tidak kesampaian karena ayah Ratna yang beretnis Jawa tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Galih yang berasal dari Sunda. Ia telah menjodohkan Ratna dengan seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.
Dengan segala macam paksaan, cinta mereka diputuskan. Akan tetapi berkat bantuan kakak Ratna dan teman-teman sekelasnya, mereka secara diam-diam selalu bertemu. Pada malam perpisahan, pihak sekolah mengumumkan bahwa Galih dan Ratna menjadi siswa-siswi terbaik. Cinta mereka harus berpisah karena Ratna melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta.
(tjo; foto muller