Jakarta,–
728 karya arsitektur bercorak Nusantara untuk 10 Destinasi Prioritas membanjiri Balairung Soesilo Sudarman, Kementerian Pariwisata. Inilah sayembara arsitektur yang paling banyak pesertanya secara nasional.
Bagi Menpar Arief Yahya, sayembara desain arsitektur nusantara untuk homestay ini penting. Dia sudah mempresentasikan soal homestay ini di markas UNWTO, lembaga PBB yang mengurusi Pariwisata di Madrid. Karakter lokal itu masing-masing akan membuat kawasan itu punya identitas budaya. Ini akan menjadi atraksi tersendiri yang memperkuatvdestinasi, lanjut Arief.
Antusias para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (homestay), benar-benar luar biasa, ungkap Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata, Hiramsyah Sambudhy Thaib.
Sayembara Desain Arsitektur Nusantara berhadiah total Rp 1 miliar ini disesuaikan dengan kearifan budaya lokal di 10 Destinasi Prioritas tersebut. Dari mulai motif arsitektur Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger-Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo, Flores NTT, Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Morotai, hingga Maluku, semua ada.
Spesifikasi semua karya dijamin sudah sangat layak untuk dijadikan model hunian yang diperuntukkan untuk wisatawan. Semuanya menampilkan kreasi arsitektur lokal yang keren. Semuanya nyaris tak ada cela. Semuanya sukses membuat pusing Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali hingga Ketua Dewan Juri Yori Antar.
“Tantangannya semua karya yang diserahkan bagus-bagus. inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa. Kami jadi kesulitan untuk mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal serta menguntungkan masyarakat lokal,” ungkap anggota dewan juri, Hari Sungkari.
”Basicnya kan mendesain bangunan rumah 36 mter per segi. Sepertinya nggak ada susahnya. Tapi hasil yang diperlihatkan ke kami luar biasa. Begitu banyak terobosan-terobosan baru arsitektur nusantara yang bisa bermain di 36 meter persegi. Ini luar biasa,” sambhng Endy Subijono.
“Ini merupakan sebuah terobosan baru. Masyarakat bikin rumah sendiri dan bisa dipakai wisatawan. Banyak sekali karya-karya yang bagus. Yangmengeksplorasi arsitektur nusantara. Saya angkat topi untuk semua ini,” timpal Eko Alvarez, anggota dewan juri lainnya.
Ketua Dewan Juri, Yori Antar, menegaskan sayembara yang didukung Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan Propan itu bisa banyak memberi inspirasi terhadap pengembangan homestay di destinasi wisata.
Setelah masuk fase penilaian, dewan juri segera memutuskan tiga pemenang untuk masing-masing destinasi. Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah oleh Menteri Pariwisata akan dilakukan pada 25 Oktober 2016, mendatang.
(hms/kmpr/tjo; foto ist