Washington DC,-
Wajah Batik di Washington DC, New York, Amerika Serikat, menandai pengukuhan Batik Indonesia oleh UNESCO (the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, sebagai warisan budaya dunia.
Dan ratusan warga Amerika dan Indonesia mengenakan baju batik atau asesoris batik dalam ajang tahunan ‘Made In Indonesia’, di Silver Spring, sebuah downtown yang terletak di perbatasan Maryland dan Washington DC.
Festival ke 5 dari Made in Indonesia ini, selain menerima Montgomery Award dari pemerintah Montgomery, juga memperkenalkan berbagai makanan khas Indonesia seperti Sate Maranggi, Mie Bakso, Pempek dan Es Kopyor. Sebagian pengunjung mendatangi stand Remarkable Indonesia, yang mempromosikan minuman kopi buatan Indonesia. Sementara pengunjung lain, sibuk mencoba baju batik, membeli sepatu buatan Indonesia, memilih cincin dan kalung perak dari Bali hingga mencari informasi tentang wisata Indonesia.
“Luar biasa … Festival Indonesia seperti ini belum pernah ada di Maryland”, ujar Reemberto Rodriqguez, Direktur Regional Silver Spring yang hadir bersama keluarga.
“Ini adalah sebuah penghargaan bagi Festival Made In Indonesia atas keberhasilannya membangun hubungan antara komunitas, terutama komunitas Indonesia dengan komunitas Amerika”, lanjut Rodriguez dengan semangat.
Penghargaan Montgomery Award yang langsung diberikan kepada Maya Naratama, Founder dan Direktur Festival Made In Indonesia, mengungkapkan bahwa, dirinya tidak menyangka mendapatkan penghargaan ini. Tentunya, semua berkat dukungan tim Made In Indonesia Festival, KBRI dan seluruh pihak.
Festival Made in Indonesia, menghadirkan sejumlah artis dan seniman lokal tampil diatas panggung seperti tarian Banjar Bali, Indonesia Kids Performing Arts (IKPA), hingga ke para bintang tamu yaitu Prayang Sunni Yulia (finalis X Factor Indonesia) Kang Danny Bule dari Chicago, Mrs Irena Liza (Putri Indonesia untuk kontes Miss Asia USA), Fashion by Metrini dan Chef William Wongso dan Dangdut in America.
“Made In Indonesia adalah sebuah cerita tentang Indonesia, disini kita dapat lebih mengenal Indonesia”, jelas Arto Suryodipuro, Deputy Chief of Mission, Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam sambutannya.
Festival Made In Indonesia diselenggarakan oleh Acha Productions, sebuah rumah produksi dan event organizer dengan didukung oleh KBRI Washington DC, USINDO (US-Indonesia Society) dan berbagai pihak lainnya. “Made In Indonesia memang ditujukan untuk membangun Branding Indonesia agar lebih dikenal dan diterima oleh publik Amerika”, kata Maya Naratama.
Festival ditutup dengan penampilan penyanyi rock legendaris Atiek CB dan penyanyi Jazz Shakila yang saat ini bermukim di Virginia.
(ist/mdtj; foto ist