Jakarta,-
Sinematek Indonesia didirikan sineas Misbach Yusa Biran. Lembaga non-profit yang bergerak dalam pengarsipan semua hal yang terkait dengan perkembangan film Indonesia. Menyimpan tidak kurang dari 2.700 judul film, meliputi film-film Indonesia dari masa ke masa, sejak era film hitam putih, film berwarna, hingga film produksi terkini. Media koleksinya pun beragam, mulai dari rol film (seluloid), Kaset Video Betamax, kepingan VCD, hingga kepingan DVD.
Arsip Sinematek Indonesia terdiri dari 84 negatif untuk film hitam putih dan 548 negatif untuk film berwarna. Menyimpan lebih dari 15.000 karya referensi, yang kebanyakan sulit ditemukan di tempat lain, termasuk kliping koran, naskah drama, buku, dan peraturan pemerintah. Kepemilikan lainnya mencakup poster film dan peralatan film.
Sinematek juga memiliki laboratorium film yang merawat rol-rol film yang umurnya sudah uzur. Pihak Sinematek kini berupaya untuk mentransfer semuanya dalam format DVD. Rol-rol film tersebut disimpan dalam gudang penyimpanan di basement dengan suhu rata-rata 9 derajat Celsius yang harus terus terjaga selama 24 jam supaya rol film tidak rusak. Rol film yang tersimpan terdiri dari rol film berukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, hingga 70 mm. Namun paling banyak koleksinya berukuran 35 mm.
(ist/foto dok sinematek Indonesia