Jakarta,-
Cibatu, Bekasi, Jawa Barat menjadi lokasi dibangunnya gudang logistik dari perusahaan ARK Logistics&Transportation, dengan nilai investasi sebesar USD 50 juta dalam 5 tahun ke depan. Hal tersebut merupakan kontribusi untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan membuka kesempatan kerja baru. Sekaligus bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk meningkatkan daya saing logistik nasional.
Pertumbuhan ekonomi yang potensial dan pasar yang terbuka besar di Indonesia telah membuat ARK menjadi salah satu pemain lokal terkemuka di Indonesia yang diperhitungkan dalam industri logistik dan transportasi. Apalagi dengan pertumbuhan yang signifikan pesatnya pertumbuhan bisni e-commerce beberapa tahun belakangan ini “jelas Abdul Rahim Tahir, CEO dari ARK Group.
Frost & Sullivan, perusahaan riset terkemuka di dunia, mengingatkan menghadapi tren logistik saat ini, Jasa Logistik Provider (LSP) di Indonesia perlu maju ke model bisnis baru untuk tetap kompetitif dan menguntungkan. Dan fokus dari Logistics Services Provider, termasuk jasa di bidang kargo udara, pergudangan, gerakan multi-modal, dan E-commerce. ARK mengikuti tren logistik ini, oleh karenanya fokus ARK pada logistik di bidang FMCG, manufaktur, otomotif dan elektronik, lanjut Rahim.
Sementara pembangunan gudang di Cibatu merupakan batu loncatan dan komitmen ARK untuk tumbuh dan menerapkan langkah-langkah yang mengarah untuk mendukung pemerintah meningkatkan kualitas kompetitif dalam industri logistik dan rantai pasokan nasional.
Sedangkan investasi senilainya USD 50 juta, selain untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dalam 5 tahun ke depan. Tujuan investasi berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia, serta untuk mendorong infrastruktur logistik dan hubungan modal modern.
Seperti diketahui, target Indonesia untuk mengurangi logistik biaya kurang dari 20 persen dari total PDB pada 2019. Saat ini telah mencapai 24 persen dari total PDB atau Rp 1.820 triliun per tahun. Dan partisipasi aktif ARK akan meningkatkan kualitas layanan logistik, mengurangi waktu tinggal untuk barang impor dan mengurangi biaya transportasi di Indonesia, pungkas Rahim.
(vie/mdtj; foto ist