Jakarta,–
Indonesia menjadi salah satu negara yang akan mengisi gelaran festival seni dan budaya Europalia tahun 2017 mendatang. Dan Kristine de Mulder, selaku GM Europalia International menyatakan, sudah saatnya Indonesia semakin dikenal di Eropa, melalui promosi seni budaya Indonesia yang beragam sehingga dapat meningkatkan rasa saling memahami dan menghargai antar sesama masyarakat Eropa dan Indonesia.
Festival Europalia Indonesia ini akan berlangsung selama empat bulan, mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018 di 75 kota di berbagai negara di Eropa. Diagendakan akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Raja Belgia, Phillip I. Selain akan dihadiri pula oleh pemimpin tertinggi Uni Eropa (UE) yaitu Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Presiden Parlemen Eropa.
Indonesia menyiapkan empat disiplin artisitik, yaitu Herritage (warisan budaya Indonesia), Contemporary (pertunjukan seni kontemporer para seniman Indonesia), Creation (kreasi baru karya para seniman Indonesia yang mengikuti program ini), dan Exchange (kolaborasi seni seniman Indonesia dan Eropa).
Festival Europalia menjadi festival besar dua tahunan (biennale) di Eropa yang diselenggarakan oleh Europalia International, sebuah organisasi non-profit berpusat di Brussel yang menjadikan Raja Belgia, serta mantan pimpinan UE dan Belgia yang menjadi anggota Dewan Europalia International sebagai patronnya. Festival ini telah digelar di Eropa sejak 1969, dengan menampilkan konten seni budaya dari satu Guest Country. Mulanya, Guest Country hanya dipilih dari negara-negara anggota UE saja. Namun sejak 1989, Europalia menggandeng negara tamu di luar UE, seperti Jepang (1989), Meksiko (2003), Rusia (2005), Tiongkok (2009), Brazil (2011), India (2013), dan Turki (2015). Dan Indonesia sendiri (2017) akan menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi Guest Country.
Rencananya, Festival Europalia Indonesia ini akan digelar di Brussel awal bulan Oktober 2017 hingga Januari 2018. Acara akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Raja Belgia, Phillip I. Acara ini akan dihadiri pula oleh pemimpin tertinggi UE, yaitu Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Parlemen Eropa.
Europalia International sendiri adalah organisasi non-profit yang berpusat di Brussel. Raja Belgia merupakan Patron dari organisasi tersebut, termasuk mantan pimpinan UE dan Belgia yang menjadi anggota Dewan Europalia International. Penjajakan Europalia International untuk menentukan Indonesia sebagai negara tamu telah dilakukan sejak 2012, melalui berbagai pertemuan dan kunjungan yang dilakukan baik oleh pihak Pemerintah Indonesia, maupun Europalia International. Indonesia sendiri akan menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi Guest Country untuk Europalia.
(ist/mdtj: foto ist