Bekasi, –
L’Oréal Indonesia menyampaikan informasi terkini tentang sebuah komitmen berkelanjutan dalam tajuk, ‘Berbagi Keindahan Dengan Sesama’. Buku ini bertutur tentang kinerja perusahaan di bidang lingkungan dan sosial Grup L’Oreal sejak Oktober 2013 lalu.
Komitmen tersebut menggabungkan prinsip pembangunan berkelanjutan menghadapi tantangan sosial, lingkungan dan ekonomi saat ini. Dan berbagi Keindahan Dengan Sesama Grup L’Oréal untuk menjadikan kencantikan sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat positif kepada komunitas dan lingkungan.
Hal ini merupakan terobosan besar untuk meningkatkan standar berkelanjutan di berbagai rantai usaha dan aktivitas perusahaan. Dimulai dari berinovasi, memproduksi dan mendistribusi produk, hingga upaya mengembangkan karyawan, pemasok strategis dan komunitas dimana kami beroperasi, sekaligus cara mendorong konsumen untuk lebih cermat memilih produk kecantikan yang berkelanjutan, jelas Vismay Sharma, President Director, L’Oréal Indonesia.
L’Oréal menetapkan empat pilar sebagai landasan konsep ‘Berbagi Keindahan Dengan Sesama’: 1) Inovasi Berkelanjutan, 2) Produksi Berkelanjutan, 3) Kehidupan Berkelanjutan, dan 4) Pengembangan Berkelanjutan.
“Buku ini merangkum semua inisiatif untuk mendukung empat pilar komitmen ‘Berbagi Keindahan Dengan Sesama’ yang selama ini telah dilakukan oleh L’Oreal Indonesia,” tambah Vismay.
Inovasi Berkelanjutan berarti bahwa tahun 2020, L’Oréal akan terus berinovasi sehingga 100% produk yang diproduksi akan memiliki manfaat bagi lingkungan atau sosial. Untuk mendukung pilar ini, L’Oréal Indonesia memberlakukan penggunaan corrugated carton display ramah lingkungan sebagai material untuk barang-barang POS (Point of Sales), kertas FSC untuk flat printing dan juga mendaur ulang POS bekas pakai menjadi barang-barang merchandise yang lebih berguna.
Karena pada tahun 2020 L’Oréal Grup akan mengurangi jejak karbon sebanyak 60% dari tahun 2005 seiring dengan ambisi perusahaan untuk meraih satu milyar konsumen baru. Komitmen Produksi Berkelanjutan difokuskan kepada tiga topik besar yaitu pengurangan konsumsi air, limbah dan emisi CO2 yang dihasilkan di pabrik dan tempat distribusi, dan juga emisi CO2 dari transportasi saat pendistribusian produk.
“Salah satu terobosan yang telah dijalankan di pabrik L’Oreal Indonesia untuk mendukung pilar Produksi Berkelanjutan sejak September 2014 adalah program Sludge Drying. Cara kerja Sludge drying adalah dengan mengirimkan lumpur basah dari Waste Water Treatment Plant ke rumah kaca untuk proses pengeringan lebih lanjut dengan menggunakan energi natural matahari, sehingga dapat memproduksi lumpur padat dengan tingkat kekeringan 70% yang selanjutnya akan disalurkan ke perusahaan pengolah semen. Sistem ini merupakan yang pertama kalinya diterapkan di Indonesia dan juga di Grup L’Oréal. Melalui inisiatif ini, pabrik telah mengurangi limbah Waste Water Treatment Plant dari 600 ton pada tahun 2013 menjadi 500 ton di 2014 dan 100 ton di 2015,” kata Adrianne Chinetti, Plant Director, L’Oréal Manufacturing Indonesia.
Di tahun 2020, L’Oréal juga memperdayakan setiap konsumennya agar dapat menerapkan konsumsi produk secara berkelanjutan dalam upaya melestarikan planet bumi. Untuk mendukung pilar ini, L’Oréal Indonesia meluncurkan kampanye ‘L’Oréal Unveils’ yang mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya perlindungan kulit akan potensi risiko radiasi UVA & UVB dari sinar matahari.
Dengan demikian, pengembangan Berkelanjutan merupakan pilar yang bertujuan untuk membuka akses kepada kesejahteraan yang lebih baik bagi karyawan, pemasok strategis dan masyarakat di tahun 2020. Di Indonesia, beberapa inisiatif sudah diterapkan untuk mendukung komitmen ini, salah satunya adalah penerapan program ‘Share & Care’ untuk para karyawannya.
Contohnya, karyawan perempuan di L’Oréal Indonesia berhak menerima cuti hamil selama 14 minggu dan 3 hari cuti untuk karyawan pria, papar Restu Widiati, Kepala Human Resources, L’Oréal Indonesia mengakhiri. (mdtj ; foto ist.