Dieng,-
Hal baru dalam event budaya tahunan Dieng Culture Festival, Agustus 2016 mendatang bakal digelar agar para wisatawan dapat terlibat dan menyaksikan hal yang berbeda dari tahun penyelenggaraan sebelumnya. Ragam acara Dieng Culture Festival akan dimulai pada tangga 5 Agustus di panggung utama, sebelah timur kompleks candi Arjuna, dilanjutkan perform musik Kyai Kanjeng beserta Emha Ainun Nadjib.
Sementara pengunjung yang berminat menikmati sunset, bisa naik ke bukit skuter/scooter dari desa Dieng Kulon, dari bukit ini juga bisa melihat landscape pemukiman di dataran tinggi Dieng. Setelah melihat sunset, pengunjung segera bersiap untuk menikmati pertunjukan Jazz Atas Awan di panggung utama, timur kompleks Candi Arjuna. Sebuah pertunjukan musik ditengah suhu 2-5 derajat celcius.
Keesokan harinya, 6 agustus, pengunjung bisa menikmati sunrise diberbagai puncak gunung di dataran tinggi Dieng. Bisa dari puncak Sikunir, puncak Prau, puncak Pakuwaja, dan atau puncak Pangonan. Selesai Golden Sunrise pengunjung dapat mengikuti acara “Jalan Kaki Keliling Kampung”, start dan finish dari kompleks gedung Soeharto-Withlam, Dieng, diakhiri dengan penerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng bersama-sama.
Disamping itu, di sepanjang hari ada ragam pertunjukan seni tradisi yang tersebar diberbagai lokasi, baik dipanggung utama maupun panggung khusus budaya. Ragam pertunjukan seni tradisi itu bukan hanya dari dataran tinggi Dieng, tetapi juga dari berbagai daerah lain yang ikut berpartisipasi dalam Dieng Culture Festival tahun ini. Sambil menyaksikan pertunjukan pengunjung dapat menikmati wisata alam di Dieng, seperti telaga warna, kawah sikidang, maupun lokasi wisata alam lainnya.
Malam harinya di panggung utama digelar pertunjukan musik akustik, dan stand up comedy, sebelum acara penerbangan 5000 lampion yang akan dilakukan secara bersama-sama dan sejumlah musisi pun akan melantunkan lagu dan musik dari panggung utama. Kembang api pun dinyalakan sesaat setelah lampion diterbangkan. Ada 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng.
7 Agustus 2016 atau hari terakhir festival budaya di negeri atas awan ini, rangkaian ritual cukur rambut anak gembel dilaksanakan. Dimulai dengan kirab budaya dari rumah pemangku adat Mbah Naryono. Wisatawan yang berminat terlibat untuk ikut kirab budaya disediakan pakaian adat namun terbatas hanya untuk 80 orang. Setelah kirab budaya keliling Dieng, dilakukan jamasan di Dharmasala, sebelum pemotongan rambut di Kompleks Candi Arjuna. Dan sejumlah anak berambut gembel, akan dicukur rambutnya oleh sejumlah tokoh dipimpin pemimpin spiritual suku Dieng, mbah Naryono, diiringi pagelaran wayang kulit khusus ritual, serta berbagai pertunjukan seni tradisi dipanggung.
(chr/nov ; foto ist