Jakarta,-
Indonesia Drum dan Perkusi (IDP) Festival 2016 yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, 30 Maret – 2 April mendatang, didapuk menjadi ajang akbar perhelatan bagi para drummer, perkusionis maupun seniman tetabuhan seluruh Indonesia. Bahkan tidak itu saja, IDP Festival 2016 menjadi ajang pertama yang diselenggarakan oleh sebuah yayasan yang menaungi seluruh drummer, perkusionis serta seniman tetabuhan yang tidak saja terbesar di Indonesia, tetapi juga di dunia. Demikian ditegaskan Ekki Soekarno, yang didampingi Jelly Tobing, Gilang Ramadhan, Rini Asmara, dan Jipi.
IDP Festival 2016, lanjut Ekki, bakal menampilkan sejumlah kolaborasi performance lintas generasi dan lintas genre dari para drummer Indonesia, baik dari para legenda drummer Indonesia dekade 50-60-70 dan 80an, para drummer perempuan, para drummer cilik berbakat, para perkusionis, juga para seniman tetabuhan yang ada di Indonesia. Bahkan juga mengkolaborasikan Fashion Art karya Batik Nyonya Indo, yang dibawakan para Puteri Indonesia, dengan permainan perkusi secara live.
Festival empat hari dari IDP ini semakin terasa istimewa, karena masyarakat dapat menikmati penampilan dari para idola drummer Indonesia dengan tanpa dipungut biaya. IDP Festival 2016 juga akan memberikan klinik edukasi menyangkut drum dan perkusi di Indonesia. Selain diadakannya lelang dari para legenda drummer Indonesia.
Dan hal terpenting dari perhelatan tersebut, tambah Gilang Ramadhan, selaku Ketua Yayasan Indonesia Drummer dan Perkusi, bahwa festival dimaksudkan agar generasi muda musisi drum dan perkusi serta seniman tetabuhan di seluruh Indonesia, memahami kekayaan budaya dan bebunyian yang lahir dari suku-suku yang hidup di negeri ini. Tidak hanya untuk dimainkan semata, namun digali dan dilestarikan. Sekaligus menjadikannya sebagai identitas musisi serta seniman Indonesia.
“Disinilah perlu adanya sarana dan tindakan nyata dalam memfasilitasi serta mewujudkan upaya pengenalan dan pelestarian alat perkusi/drum Indonesia, bersama para seniman perkusi/drum Indonesia, juga bersama para pelaku industri musik perkusi/drum Indonesia, masyarakat dan tokoh masyarakat Indonesia, seluruh media cetak maupun elektronik, lembaga penyelenggara negara dan tentunya para pengusaha Indonesia,” pungkas Gilang.
(mdtj; foto muller