Wulan Guritno Berani Tampil Tanpa Makeup, Buktikan Healing Acne Scars Butuh Keberanian Bukan Kesempurnaan

by -

Visualindonesia.com,-

Aktris Wulan Guritno (45) untuk pertama kalinya tampil dengan wajah tanpa makeup di hadapan publik saat peluncuran kampanye “Insecurity Uncovered” di Four Seasons Hotel Jakarta, Rabu (22/10/2025) sore.

Keputusan berani ini diambil setelah penampilannya dalam film “Norma” menuai sorotan netizen yang mempertanyakan kondisi kulit wajahnya yang memiliki bopeng dan bekas jerawat.

Alih-alih menyembunyikan atau membantah, perempuan yang dikenal sebagai ikon sensualitas dan awet muda ini justru memilih transparansi total dengan menghapus makeup secara simbolis di depan media, sahabat terdekat, dan tamu undangan saat matahari terbenam.

“Saya baca semuanya. Dan jujur, saya menghargai setiap perhatian, bahkan yang datang lewat kritik,” ungkap Wulan yang kini menjadi brand ambassador ZAP Premiere.

Ia mengaku membaca semua komentar di media sosial, termasuk yang paling pedas, namun memilih merespons dengan kepala dingin.

“Karena di balik semua itu, saya tahu banyak yang sebenarnya peduli. Dari situlah saya sadar, kalau saya bisa menghadapi ini dengan tenang, mungkin saya juga bisa bantu perempuan lain agar nggak merasa harus sempurna,” imbuhnya.

Momen peluncuran kampanye ini menjadi tonggak penting dalam gerakan yang ia mulai bersama ZAP Premiere untuk mengajak perempuan Indonesia berdamai dengan luka dan menyadari bahwa healing feels better together.

Wulan menegaskan bahwa tampil bare face bukan bentuk klarifikasi atas kritikan netizen, melainkan ajakan terbuka untuk self-acceptance.

“Saya sudah menjalani berbagai perawatan, baik di dalam maupun luar negeri, mencoba berbagai produk, tapi faktanya, acne scar tidak bisa 100% hilang. Dan itu bukan kegagalan, itu realita,” jelasnya.

Perjalanan panjang melawan jerawat hormonal dan bekas luka yang mendalam sempat membuatnya kehilangan rasa percaya diri.

“Ada masa di mana saya benar-benar benci melihat cermin. Rasanya sulit banget percaya bahwa kulit ini bisa pulih,” tutur ibu tiga anak ini.

Namun setelah menjalani lima sesi intensif perawatan acne scars di ZAP Premiere selama lima bulan terakhir, kondisi kulitnya membaik hingga 70 persen.

“Yang berubah bukan hanya kulit saya, tapi cara saya melihat diri sendiri. Dan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, saya merasa cukup dan percaya diri tanpa perlu menyembunyikan apa pun lagi.”

Masalah bekas jerawat ternyata bukan dialami Wulan seorang diri. Menurut ZAP Beauty Index 2024, sebanyak 48,8 persen wanita milenial di Indonesia menyebut acne scars sebagai masalah kulit utama mereka, bahkan lebih tinggi dari kerutan atau tanda penuaan.

Melihat data ini, kampanye “Insecurity Uncovered” hadir dengan dua program utama: mini series dokumenter yang menampilkan proses penyembuhan Wulan secara jujur tanpa script dan tanpa makeup yang tayang setiap Rabu pukul 18.00 WIB di Instagram dan TikTok @zappremiere, serta bundling perawatan khusus “Wulan’s Acne Scars Healing Series” yang dibuka untuk publik agar siapa pun bisa mengikuti jejak pemulihan nyata seperti yang Wulan jalani.

Episode perdana mini series ini ditayangkan eksklusif di Alto Restaurant, Four Seasons Hotel Jakarta pada Rabu malam.

Selama lima sesi perawatan intensif, Wulan menjalani rangkaian treatment yang dikurasi langsung oleh tim medis dan dermatologist ZAP Premiere untuk mengobati acne scars aktif dan jerawat hormonal. Sesi pertama dimulai dengan facial ekstraksi komedo, microneedling, dan secretome.

Sesi kedua menggunakan Laser Fractional Er:YAG dan PRP Serum Injection. Sesi ketiga menggabungkan Laser Pico dengan Rejuran S (Subcision). Sesi keempat melibatkan Double Pro Yellow Laser, Exosome, dan Advanced Cross TCA Acne Scar. Sementara sesi kelima menggunakan teknologi Sofwave dan Juvederm Volite.

“Scar healing bukan sekadar tindakan tapi proses yang emosional. Yang membedakan adalah strategi. Di ZAP Premiere, kami tidak menjual mimpi instan. Kami menciptakan langkah-langkah medis yang realistis dan terukur termasuk bagi kasus kompleks seperti yang dialami Wulan,” jelas dr. Dara Ayuningtyas, VP Medical ZAP Group.

Respons netizen terhadap keberanian Wulan pun beragam. Banyak warganet yang akhirnya menyadari bahwa sosok Wulan yang selama ini tampil percaya diri juga pernah menyembunyikan luka.

Kampanye ini memicu diskusi luas di media social, tidak lagi soal kesempurnaan kulit, tapi tentang keberanian untuk sembuh dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Melalui gerakan hashtag #HealingFeelsBetterTogether, Wulan juga membuka komunitas digital bernama Acne Healing Circle, sebuah ruang aman bagi para acne fighter untuk saling berbagi kisah, dukungan, dan kekuatan dalam proses pemulihan.

“Healing bukan tentang kesempurnaan, tapi tentang keberanian untuk jujur pada diri sendiri,” kata Wulan.

Perjalanan Wulan Guritno adalah bukti nyata bahwa setiap perempuan berhak merasa cantik dan percaya diri tanpa harus menyembunyikan kekurangannya. Kampanye “Insecurity Uncovered” bukan sekadar transformasi wajah, melainkan refleksi diri yang paling dalam tentang penerimaan dan keberanian.

Bahwa setiap luka yang dialami bisa berubah menjadi kekuatan, jika ada keberanian untuk tidak menyembunyikannya lagi.

Dengan transparansi total dalam mendokumentasikan proses healing acne scars-nya, Wulan mengajak perempuan Indonesia untuk berhenti mengejar standar kesempurnaan dan mulai merayakan autentisitas, karena kecantikan sejati bukan tentang kulit yang mulus, tapi tentang jiwa yang berani dan jujur pada diri sendiri.

(*/dee; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.