Visualindonesia.com,-
Industri fashion Indonesia kembali menyoroti kiprah Sulastri Rafi, desainer asal Pangandaran, Jawa Barat, yang sukses membesarkan merek Parahyangan Gallery.
Meski sudah puluhan tahun bergelut di bidang mode, ia masih konsisten menghadirkan karya berciri khas payet, manik-manik, bordir, dan renda yang memperkaya identitas busana muslim modern.
Sulastri mulai menekuni dunia fashion sejak awal tahun 2000-an. Kaftan, kebaya, mukena, hingga jilbab rancangannya tetap menjadi incaran pelanggan setia. Ia mengaku, keaslian desain dan penggunaan warna pastel menjadi ciri khas yang terus dipertahankan, meski tantangan menjaga kualitas dan orisinalitas tak pernah surut.
“Saya harus terus berinovasi tanpa meninggalkan karakter desain. Itu butuh kerja keras bersama tim,” ujarnya.

Soal harga, Parahyangan Gallery menawarkan pilihan beragam. Jilbab dibanderol mulai Rp100 ribu, mukena antara Rp450 ribu hingga Rp750 ribu dengan detail renda, sementara kaftan dan busana pesta berkisar Rp1 juta hingga Rp3,5 juta.
Selain menjual, butik ini juga merambah bisnis penyewaan kebaya dan busana pengantin, baik untuk akad nikah maupun resepsi.
Popularitas karya Sulastri semakin meluas setelah banyak dikenakan kalangan pesohor. Beberapa nama yang pernah tampil dengan busana Parahyangan Gallery di antaranya Paramitha Rusady, Oki Agustina, Vebby Palwinta, hingga YouTuber Adinda Amira.
Dukungan publik figur tersebut menambah reputasi brand yang berbasis di Tangerang Selatan ini.
Tidak berhenti di situ, Parahyangan Gallery juga aktif mengikuti berbagai ajang fashion berskala nasional. Keterlibatan mereka di Indonesia Fashion Week (IFW), MUFFEST, INACRAFT, hingga Kreasi Bhayangkari Nusantara membuat nama Sulastri semakin dikenal luas.
Promosi digital pun terus digencarkan melalui media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih besar.

Meski demikian, tantangan ekonomi juga dirasakan. Menurunnya daya beli masyarakat sempat berdampak pada penjualan, namun Sulastri tetap optimistis. Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap kondisi pasar tanpa mengabaikan tren mode yang terus berkembang.
“Saya selalu berusaha menyesuaikan diri agar tetap relevan,” jelasnya.
Upaya menjaga hubungan baik dengan pelanggan menjadi salah satu kunci keberlangsungan usahanya. Kehadiran Parahyangan Gallery di berbagai platform digital dan event fashion diyakini mampu menjaga brand agar tetap dipercaya.
Kini, butik Parahyangan Gallery dapat dikunjungi langsung di Jalan Masjid Al-Ikhlas No.94, Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Selain melayani pembelian offline, mereka juga membuka pemesanan online untuk konsumen dari seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri.
Bagi Sulastri Rafi, fashion bukan sekadar bisnis, melainkan perjalanan panjang menjaga tradisi dan menghadirkan inovasi yang membuat busana muslim Indonesia tetap berkelas dan dicintai banyak kalangan.
(*/dee; foto: mm