Visualindonesia.com,-
Musisi independen AMIS kembali mengguncang industri musik Indonesia dengan rilisan terbarunya yang bertajuk ‘Filsafat Cinta’. Single eksperimental ini menghadirkan kritik tajam terhadap tafsir cinta modern melalui lirik yang penuh satire dan nuansa spoken word yang menggugah.
Lagu yang mengusung aransemen ambient minimalis ini lahir dari keresahan AMIS terhadap cara generasi saat ini memaknai cinta. Mulai dari dogma, logika, budaya pop, hingga komodifikasi perasaan menjadi sorotan dalam karya terbaru sang musisi indie.
“Lagu ini saya tulis saat sedang banyak bertanya,” ungkap AMIS dalam keterangan resminya.
Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud AMIS bukan sekadar tentang cinta romantis, melainkan cinta dalam makna yang lebih luas.
“Bertanya bukan cuma tentang cinta romantis, tapi cinta dalam makna paling luas yang sering kali dikaburkan oleh teori, doktrin atau bahkan spiritualitas yang setengah matang,” jelasnya.

Keunikan ‘Filsafat Cinta’ terletak pada rujukan filosofis yang kuat. AMIS menghadirkan referensi pemikiran filsuf besar seperti Sokrates, Simone de Beauvoir, hingga Aristoteles untuk mengajak pendengar mempertanyakan konstruksi sosial tentang cinta dan kebebasan.
Pendekatan ini membuat lagu eksperimental tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan ruang kontemplasi bagi penikmat musik Indonesia.
Isu-isu sensitif seperti poligami, moralitas, hingga relasi transaksional juga disentil lugas tanpa tedeng aling-aling dalam lirik lagu ini. AMIS tampak berani mengangkat topik-topik yang kerap menjadi tabu dalam percakapan publik.
“Kadang kita mengira sedang mencintai, padahal cuma sedang ikut sistem,” ujar pencipta lagu yang dikenal dengan gaya lirik jujur dan tajam ini.
Single ‘Filsafat Cinta’ menjadi rilisan kedua dari proyek album yang tengah disiapkan AMIS. Dengan aransemen yang sengaja dibuat minimalis, sang musisi ingin pendengar fokus pada lirik dan makna di balik setiap kata yang ditulisnya.

Strategi ini sejalan dengan karakter AMIS sebagai seniman suara yang aktif mengangkat isu eksistensial, spiritual, dan sosial dalam karya-karyanya.
Pilihan untuk menggunakan pendekatan spoken word dalam ‘Filsafat Cinta’ menunjukkan kematangan artistik AMIS dalam menyampaikan pesan. Gaya ini memungkinkan setiap kata memiliki bobot yang lebih dalam, sekaligus menciptakan pengalaman mendengar yang berbeda dari musik mainstream pada umumnya.
AMIS, yang dikenal karena gaya lirik yang kadang absurd namun tetap membumi, kembali membuktikan konsistensinya dalam berkarya. Musisi indie yang juga berprofesi sebagai penulis ini telah membangun reputasi sebagai seniman yang tidak takut mengkritisi kondisi sosial melalui musiknya.
Single terbaru AMIS, ‘Filsafat Cinta’, kini sudah tersedia di seluruh platform musik digital.
(*/ell; foto: ist