Menelusuri ‘Dahaga Karya Rupa’ Sukirno Cipto ‘Ndog Art Studio’ Wibowo

by -

Jakarta,-

Aktif berkarya tahun 1994 melalui seni lukis klasik namun dalam perjalanan karyanya lahir dari berbagai aliran seperti Romantic, Natural, Realis, Impresionis, Kubisme, Abstrak dan sebagainya.

Adalah Sukirno Cipto Wibowo yang akrab disapa Bowo, pelukis yang selalu dahaga atas hasil-hasil karyanya. Dia selalu belajar untuk menggali dan menyempurnakan setiap hasil karyanya itu.

Bahkan di tahun 2012 dia berekperimen untuk membuat suatu karya seni lukis dengan material campuran seperti bubuk gergaji pohon jati dan bahan lainnya untuk diaplikasikan dalam media kanvas seperti karyanya berjudul Roro Jonggrang (2013; 100 cm x 80 cm). Ini karya seni lukis mix media beraliran Relief Realisme, pertamanya.

Seniman kelahiran Purworejo ini, mulai menekuni kesenian pada saat usia remaja. Sampai saat ini masih aktif berkarya baik melalui pameran, kompetisi maupun untuk pesanan. Sudah lebih dari 100 buah karya seni lukis yang sudah dihasilkan selama berkarya. Disamping menekuni juga seni patung dan seni ukir, yang diperolehnya secara otodidak.

Berikut jejak karyanya dalam 5 tahun terakhir diantaranya Pameran Bersama, “Sense Of Art“ Di Sahid Hotel Jakarta (2010); Pameran “Wayang dalam seni rupa kontemporer” di Museum BI Jakarta (2011); Pameran “Art Parade” di Mangga Dua Jakarta (2012) dan Melukis bersama pameran seni rupa Indonesia Di Museum Seni Rupa & Keramik Jakarta; dan Pameran “Sense Of Art” Di kota kasablanka, Jakarta (2014-2015). Disamping aktif mengikuti Pameran yang difasilitasi oleh instansi pemerintahan maupun lembaga swasta; mengikuti kompetisi berbasis nasional diselenggarakan UOB dan lembaga lainnya serta dalam paguyuban pelukis Indonesia lintas komunitas.

Sukirno Cipto Wibowo menjadikan tempat tinggalnya merangkap sebagai studio lukisnya di bilangan Manggarai, Tebet yang dinamakannya ‘Ndog Art Studio’. (yayo ; foto dok

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.