‘Kabur Aja Dulu’, Lagu Baru Abdul & The Coffee Theory tentang Luka dan Pelarian

by -

Visualindonesia.com,-

Abdul & The Coffee Theory kembali menyapa pendengar dengan single terbaru bertajuk ‘Kabur Aja Dulu’, lagu pop-jazz emosional yang lahir dari momen spontan dan kedekatan mereka dengan penggemar.

Selama hampir dua dekade, band pop-jazz Abdul & The Coffee Theory telah menjadi teman setia para penikmat musik Indonesia. Setelah deretan lagu manis dan easy listening seperti ‘Agar Kau Mengerti’ dan ‘Aku Suka Caramu’, kini mereka hadir dengan karya baru yang sarat emosi.

Menariknya, single ini tidak lahir dari ruang studio biasa. Justru tercetus secara spontan pada tanggal 21 Februari 2025, saat Abdul tampil dalam press conference Road to Soundfest 2025.

Dalam suasana interaktif bersama audiens, Abdul melemparkan tantangan: membuat lagu dari tema yang dilemparkan langsung oleh penonton. Teriakan “kabur aja dulu!” dari salah satu penggemar menjadi titik awal terciptanya lagu ini.

Dengan tetap membawa ciri khas nuansa pop-jazz romantis yang ringan dan intim, Abdul mengemas ‘Kabur Aja Dulu’ sebagai kisah tentang seseorang yang memilih menjauh dari kenangan pahit.

Lirik seperti “Biarkan aku kabur aja dulu, biar kusembuhkan sakit hatiku ini…” menyentuh sisi emosional siapa pun yang pernah merasakan patah hati, terlebih di kota Jakarta yang penuh nostalgia.

“Lagu ini semacam pelarian sesaat, tapi bukan berarti menyerah. Kadang kita perlu waktu untuk sembuh, dan ini adalah ungkapan jujur dari proses itu,” ujar Abdul.

Dirilis secara digital pada awal Mei 2025, ‘Kabur Aja Dulu’ menjadi penanda konsistensi Abdul & The Coffee Theory dalam dunia musik Indonesia.

Band ini dikenal lewat album-album berkualitas dan sempat mencicipi prestasi dengan nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2012 lewat lagu ‘Amazing You’.

Lagu ini juga akan menjadi bagian spesial saat penampilan live perdana di Soundfest 2025 pada 24 Mei mendatang, menjanjikan nuansa emosional yang berbeda di atas panggung.

Dengan ‘Kabur Aja Dulu’, Abdul & The Coffee Theory membuktikan bahwa spontanitas, emosi, dan koneksi dengan pendengar masih menjadi kekuatan utama mereka.

(*/ell; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.