Visualindonesia.com,-
NIH Pictures dengan bangga mempersembahkan karya terbaru mereka, “Aplikasi Iblis”, sebuah film horor yang siap mengajak penonton dalam perjalanan mencekam penuh intrik mistis dan balas dendam.
Menggabungkan tema kehidupan modern dengan teknologi dan emosi mendalam seperti kehilangan serta penyesalan, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang tidak biasa.
Cerita “Aplikasi Iblis” bermula dari kisah Arya, seorang pemuda yang kehilangan kekasihnya, Laras, dalam pembunuhan tragis.
Saat mencoba mencari jawaban atas tragedi ini, Arya menemukan aplikasi misterius bernama “I Let You In” yang diklaim dapat menghubungkannya dengan arwah. Namun, apa yang ia temui justru membawa bahaya besar.
Entitas jahat yang mengaku sebagai Laras memanfaatkan kesedihan Arya untuk tujuan kelam, memaksanya berjuang menyelamatkan dirinya sendiri.
Tidak sekadar menghadirkan kengerian, “Aplikasi Iblis” menyisipkan pesan moral yang relevan bagi para penonton.
Film ini mengingatkan tentang bahaya dendam dan pentingnya keikhlasan, seperti pesan yang diusung: “Jangan main-main dengan arwah, kalian akan tersesat.”
Dengan mengangkat tema ini, “Aplikasi Iblis” berusaha memberikan kedalaman emosional sekaligus hiburan yang menegangkan.
Film ini disutradarai oleh Dimas Anggara, yang juga bertindak sebagai produser bersama Dimas Aryanto. Menariknya, “Aplikasi Iblis” menjadi debut Dimas Anggara sebagai sutradara film horor.
“Film ini sangat menarik dan penuh tantangan baru. Ceritanya relate dengan kehidupan sehari-hari,” ujar Dimas Anggara.
Para pemeran yang terlibat antara lain Junior Roberts (Arya), Dosma Hazenbosch (Laras), Aldo Irawan Putra (Bayu), hingga Ruth Marini (Maryati).
Junior Roberts menggambarkan karakternya sebagai seseorang yang penuh kasih sayang tetapi berubah drastis akibat tragedi yang ia alami.
“Ada banyak momen seru selama syuting, terutama karena ini pertama kali disutradarai Bang Dimas Anggara,” ungkapnya.
Dari sisi visual, tim produksi “Aplikasi Iblis” menghadirkan atmosfer mencekam dengan efek khusus yang menakjubkan.
Director of Photography (DOP) Rama Hermawan memainkan peran penting dalam menciptakan suasana menegangkan yang tetap memukau secara sinematik. Proses produksi selesai pada Desember 2024, dan film ini dijadwalkan rilis pada tahun 2025.
Dengan plot yang mencengangkan, “Aplikasi Iblis” memadukan elemen cinta, dendam, dan horor dalam satu paket cerita yang kuat.
Misteri yang terjalin sejak awal membuat penonton terus bertanya-tanya hingga akhir. Kombinasi ini menjadikan “Aplikasi Iblis” berbeda dari film horor pada umumnya.
Sebagai rumah produksi yang berkomitmen pada kualitas, NIH Pictures berharap “Aplikasi Iblis” dapat menjadi salah satu film horor terbaik Indonesia yang mampu menyentuh hati dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi penonton dari berbagai kalangan.
(*/dra; foto ist