Perayaan Mati Rasa: Menyatukan Musik dan Cerita dalam Film yang Memikat

by -

Visualindonesia.com,-

Film terbaru dari Sinemaku Pictures, “Perayaan Mati Rasa”, akan segera hadir di bioskop Indonesia pada 29 Januari 2025.

Mengusung tema hubungan keluarga dan perjuangan mimpi, film ini menghadirkan perjalanan seorang anak muda bernama Ian Antono, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan.

Ian, seorang musisi yang tengah merintis karier bersama band-nya, Midnight Serenade, menjadi pusat cerita yang menarik hati penonton.

Film ini tidak hanya menyajikan kisah emosional Ian, tetapi juga menghadirkan elemen musik sebagai jiwa dari cerita.

Midnight Serenade, band fiktif dalam film ini, diperankan oleh musisi-musisi muda berbakat: Devano Danendra sebagai Ray Alvero (vokalis), Dul Jaelani sebagai Saka Wijaya (gitaris), Randy Danistha sebagai Dika Ardana (drummer), dan Iqbaal Ramadhan sebagai Ian (bassist).

Menurut Iqbaal, keterlibatan musisi asli dalam film ini adalah ide cemerlang dari sutradara Umay Shahab.

“Kami ingin menghadirkan film yang tidak hanya sekadar menampilkan musik sebagai pelengkap, tetapi menjadi bagian integral dari cerita. Midnight Serenade bukan hanya band fiktif, tetapi sebuah entitas nyata dengan lagu-lagu orisinal,” ungkap Iqbaal.

Dul Jaelani mengungkapkan antusiasmenya terhadap konsep unik ini.

“Proses workshop, rekaman, dan latihan bersama menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Film ini tidak hanya dibuat untuk mengikuti pasar, tetapi benar-benar mencerminkan semangat berkarya,” katanya.

Devano menambahkan, “Kami belajar chord, bernyanyi, hingga membangun chemistry sebagai band agar penampilan terlihat nyata di layar.”

Tiga single Midnight Serenade, ‘Laut’, ’Kosong’, dan ‘Sampai Jumpa’, yang sudah tersedia di Spotify, menjadi bukti dedikasi para pemain.

Randy Danistha melihat ini sebagai kesempatan untuk menghidupkan kembali tradisi band dalam film Indonesia.

“Midnight Serenade memberikan penyegaran di dunia musik. Film ini adalah kesempatan untuk menginspirasi anak muda kembali bermimpi lewat musik,” ujarnya.

Penggunaan musisi asli sebagai pemeran memberikan keaslian yang jarang ditemukan.

“Cara bermain musik dan gestur di atas panggung dari musisi asli memberikan kedalaman lebih dalam karakter,” jelas Iqbaal.

Devano, Randy, Dul, dan Iqbaal bahkan membuka peluang bagi Midnight Serenade untuk tampil di dunia nyata.

“Ada rencana untuk tampil live di beberapa kota sebagai bagian dari promosi. Kami berharap bisa terus berkarya bersama,” tambah mereka.

Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang perjuangan meraih mimpi.

“Midnight Serenade bisa menjadi simbol bagi anak muda yang ingin berkarya lewat musik. Kami berharap semangat kami bisa menginspirasi generasi muda untuk terus bermimpi,” tutur Dul.

“Perayaan Mati Rasa” adalah perpaduan unik antara drama keluarga dan musik yang hidup.

Jangan lewatkan kisah menyentuh Ian Antono dan perjalanan musikal Midnight Serenade yang bisa Anda saksikan mulai 29 Januari 2025 di bioskop terdekat.

(*/dra; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.