Visualindonesia.com,-
CEO SEVIMA, Sugianto Halim, menerima penghargaan mitra wirausaha dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada momen spesial Hari Pahlawan, 11 November 2024.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Majelis Wali Amanat ITS yang juga Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014, Prof. Mohammad Nuh, didampingi Rektor ITS Bambang Pramujati, PhD. Penghargaan ini bukan sekadar simbolis, tetapi merupakan pengakuan atas kontribusi SEVIMA dalam memajukan dunia pendidikan melalui teknologi digital.
Bambang Pramujati menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan untuk para individu dan organisasi yang telah berperan besar bagi masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia.
“SEVIMA telah memberi kontribusi yang signifikan dengan berbagai inovasi di bidang pendidikan digital,” ungkapnya saat puncak Dies Natalis ITS.
Sugianto Halim, yang kini menjabat sebagai CEO SEVIMA, sejak masa mahasiswa sudah berkomitmen untuk menciptakan perubahan besar. Dimulai dari kamar kosnya, Halim berjam-jam mengembangkan aplikasi dengan gagasan besar untuk mendirikan sebuah startup teknologi pendidikan.
Setahun setelah lulus, ia mendirikan SEVIMA bersama rekannya. Dengan visi yang kuat, SEVIMA berkembang pesat dan kini melayani lebih dari 3,5 juta mahasiswa, dosen, dan tenaga administrasi di berbagai kampus Indonesia.
Bersama tagline #revolutionizeEducation, SEVIMA menciptakan berbagai sistem informasi akademik yang terintegrasi. Dari penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah, pembelajaran daring, hingga portal lowongan kerja—semua dikemas dalam satu platform yang dirancang khusus untuk menjawab tantangan perguruan tinggi di era digital.
Tidak hanya fokus pada perguruan tinggi besar, SEVIMA berkomitmen untuk menjangkau kampus-kampus di berbagai wilayah perbatasan Indonesia.
Halim menyebutkan beberapa mitra mereka, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama di Aceh Besar, Politeknik Negeri Nusa Utara di Sangihe, Maluku Utara, hingga Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kampus, tak peduli di mana pun lokasinya, dapat mengakses teknologi yang sama dengan kampus di kota besar,” kata Halim.
Penghargaan dari ITS ini menjadi semangat baru bagi Halim dan seluruh tim SEVIMA untuk terus berinovasi.
“Penghargaan ini bukan hanya apresiasi, tetapi juga pengingat untuk kami bahwa teknologi adalah jembatan untuk membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih maju dan inklusif,” ungkapnya.
Dengan visi besar untuk menjadi mitra utama bagi pendidikan Indonesia, SEVIMA tak henti-hentinya mengembangkan teknologi yang lebih relevan dan mendukung kampus-kampus dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.
Halim bertekad menjadikan SEVIMA sebagai pionir dalam mendemokratisasi akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi kunci agar pendidikan tinggi di Indonesia dapat bersaing secara global,” tuturnya.
Cerita Sugianto Halim yang membangun SEVIMA dari nol hingga meraih penghargaan ini menjadi inspirasi nyata bahwa dengan tekad, inovasi, dan kerja keras, mimpi besar bisa menjadi kenyataan.
SEVIMA telah menjadi katalis perubahan bagi pendidikan tinggi di Indonesia, dari yang hanya berupa ide di kamar kos, kini menjadi perusahaan teknologi pendidikan yang membawa dampak nyata bagi generasi masa depan.
(*/vie; foto ist