Visualindonesia.com,-
Sparks Fashion Academy (SFA) merayakan satu dekade usianya dengan menggelar acara bertema “Wandering eXpansion” pada Sabtu, 14 Oktober 2023 di Vertu Harmoni Jakarta.
“Wandering eXpansion” merupakan perjalanan SFA yang telah memberikan dampak dan kontribusinya kepada industri fashion di tanah air dengan melahirkan ribuan fashion preneur serta dukungannya terhadap UMKM Indonesia melalui visi misinya, “Turning Fashion into Business”.
Founder dan CEO SFA, Floery Dwi Mustika mengatakan, SFA sebagai lokal fashion school dapat terus hadir hingga usianya yang ke sepuluh tahun. Bahkan dengan semangat dan inovasi yang dijalankan, SFA telah menjadi yang terdepan dan terbaik dalam memberikan layanan dalam program fashion dan program bisnisnya.
“Kami terus berinovasi dan menemukan cara-cara baru untuk semakin mempermudah para fashion enthusiast mewujudkan impiannya di dunia fashion,” ujar Floery Dwi Mustika dalam pembukaan acara “Wandering eXpansion”.
“Tentunya acara ini dapat berlangsung dengan sangat meriah atas dukungan partner venue kami yakni Vertu Harmoni Jakarta yang memiliki konsep venue yang selaras dengan fashion, yakni sesuai tagline hotel ini ‘Everyday Runway’,” imbuh Floery.
Di moment satu dekade ini, SFA meluncurkan website terbarunya yakni sparksfashionacademy.co.id. dengan tagline “Siapapun Bisa”. Website ini memiliki fitur learning management system dan online course yang menjadi salah satu inovasi untuk pendidikan mode tanah air dan satu-satunya lokal fashion school yang memberikan inovasi untuk memudahkan siapapun.
“Harapan kami dengan hadirnya website ini, siapapun dan di manapun para fashion enthusiast berada, dapat lebih mudah mengakses dan menikmati program-program SFA. Khususnya dengan materi online class yang komprehensif dengan harga yang semakin terjangkau. Website ini semakin melengkapi program fashion business kami yakni ‘Fast Track to Launch Your Fashion Brand’, yakni untuk mendorong peningkatan jumlah fashion preneur yang bisa meluncurkan brandnya dalam track yang tepat, cepat dan lebih mudah,” jelas Floery.
Meriahnya perayaan satu dekade SFA juga disajikan dengan pergelaran fashion show dari sepuluh designer SFA yang mengusung konsep sustainable fashion, baik melalui olahan perca, recycle, serta penggunaan kain dan warna natural. 10 designer jebolan SFA yang mempersembahkan karya adalah:
Berto Joshua
Menampilkan enam look busana evening gown yang cantik menawan namun tetap segar menyesuaikan eforia suasana perayaan satu dekade SFA. Busana Berto diperagakan secara khusus oleh Vina Sitorus yakni Runner Up Miss Universe Indonesia 2023, Vania Agustina yang merupakan Miss Mega Bintang 2023 dan Veronica Windy Hapsari yakni Putri Indonesia Berbakat 2023, serta dua musenya yakni Rina Ursula dan Lillah Almarifah.
SAE by Lita Kusuma
The Journey – menggambarkan lika – liku perjalanan hidup yang penuh dengan warna dan mister yang dihadapi dengan optimisme dan semangat, menyelaraskan dengan tema utama “Wandering eXpansion”. Koleksi fashion yang didominasi dengan denim dan motif stripes, serta penambahan detail menarik dari sustainable upcycle sisa kain dengan teknik scrapping. Perpaduan denim dengan warna colorful dan vibrant juga dipilih untuk menambahkan kesan fun dan powerfull.
Dots Indonesia by Eka Adrianie
Palapa menjadi pilihan tema Koleksi Eka kali ini. Di mana kombinasi dari ciri khas DOTS Indonesia yang contemporary – experimental, penggabungan teknik dari patchwork clothing dari limbah yang diupcycle salah satunya denim dan sisa kain wastra Nusantara yaitu Songket dan Batik Lurik. Teknik yang digunakan pun teknik draping Zero Waste.
Fiorellya by Dwee Wahyuni
Mengusung tema Recompose, yaitu menyatukan bagian Kecil menjadi bentuk utuh dan siap pakai. Koleksi sustainable ini menggunakan kain dengan serat alami seperti sutera, linen, dan blacu. Serta pewarna alami dengan kayu secang, akasia, dan tingi untuk menghasilkan Warna natural dan elegan. Tema ini menjadi tema turunan dari Wandering eXpansion di mana koleksi ini menampilkan karya natural sustainable dengan teknik fun upcycle.
Khanza Maryam by Giska
Mengusung tema Chic, di mana Khanza Maryam yang terkenal dengan koleksi printing-feminim yang menarik hati para pecinta Busana muslim Syari’i. Menyelarasakan dengan tema “Wandering eXpansion”, Khanza Maryam menampilkan koleksi Floral elegan dengan rangkaian busana dari warna fresh vibrant hingga warna andalan yaitu pastel dusty pink dan nude.
Andrean NR by Andrean
Re-LOVE. Konsep re styling koleksi dengan bembaharuan yg terinpirasi dari rasa percaya diri yg pudar kemudian kembali lagi setelah berusaha untuk terus mencintai diri dan yakin dengan diri tanpa perlu bertanya tanya “siapa diri kita”. Permainan materials recycle dan leather dengan konsep street couture style.
SHA by Keisha Rahma
Diambil dari salah kata kunci dari Wandering eXpansion yaitu carnival & growth adventure. Koleksi ini berjudul Goresan, terinspirasi dari goresan – goresan warna. Dominasi warna yang cheerful,motif garis garis & untaian tali tali melambangkan tema carnival dan growth advanture. Dan sebagian besar dari koleksi ini adalah hasil merecycle residu residu seperti patchwork & fabric scrap.
Dazeya by Auliyaa Aziizah
Mengusung tema “Healing the Inner Child” dengan color palete dominasi warna pastel pink dan biru. Auliya menggabungkan carnaval euphoria dengan style romantic dan avant garde. Koleksi Auliya menampilkan sisi imajinatif dari individu yang sering kali terpendam karena tuntutan kedewasaan. Koleksi dengan sentuhan feminim dengan siluet medium ball-gown, perpaduan dari warna fun, detail smock, dan bow merepresentasikan sisi imajinatif individu dalam momen “Wandering eXpansion”.
Kurantaka by Hanjani Azlia
Alter Ego by Kurantaka, terinspirasi dari beberapa sisi dari manusia. Terkadang manusia hanya terkotak – kotak dan terbatas akan suatu norma tertentu. Menyelaraskan dengan tema Wandering eXpansion, di mana Creativity dan Growth Adventure menjadi landasan dari koleksi untuk kita bebas mengekspresikan style tanpa khawatir akan judgement – express ourselves without caring too much-and have fun white we can!
DEDE x Whistyle
The Black and Fuschia, terinspirasi dari mood karnaval yang happy, dengan dominan fuschia dan black. Menampilkan keseruan, keceriaan, euphoria dari suasana karnaval, tentunya dengan style edgy dan fierce sesuai dengan DNA desainer yang ingin menampilkan feminim tetapi tetap bold.
(dra; foto mm/ist