Visualindonesia, Jakarta,-
Di atas panggung dengan teknologi pencahayaan dan visual yang mumpuni, Deadsquad, tampil gahar dengan membawakan 13 lagu andalannya.
Puncak penampilan band death metal itu ada di lagu ‘Enigmatic Pandemonium’, yang sekaligus menjadi tema dalam konser tersebut.
“Malam ini adalah malam spesial. Kita telah meluncurkan karya kolaborasi antara Vapezoo dan Tigac,” kata Vicky Mono, vokalis Deadsquad di atas panggung.
Konser tersebut memang menjadi penanda diluncurkan liquid terbaru hasil kolaborasi Deadsquad dengan dua perusahaan rokok elektrik ternama itu. Hasilnya, varian liquid perdana Deadsquad resmi diluncurkan. Namanya Enigmatic Pandemonium yang diambil dari lagu terbaru Deadsquad.
Eksis sebagai band cadas sejak 2006, ada alasan sendiri mengapa kini Deadsquad tertarik terjun ke dunia vape. Ternyata itu karena tekad mereka yang ingin berhenti merokok.
“Sebelum kolaborasi Deadsquad x Hexohm, kami mulai mengurangi rokok. Bahkan ada beberapa di antara kami yang berhasil berhenti merokok sampai sekarang karena vaping,” ungkap Jeff Adriano, manager Deadsquad.
Sebelumnya, Deadsquad mengaku kerap didekati beberapa perusahaan vape untuk berkolaborasi.
“Namun kami memilih Vapezoo karena sudah melakukan kolaborasi dengan Hexohm tahun 2017. Apalagi Vapezoo punya komunitas yang kuat, dan Tigac sebelumnya sukses dengan kolaborasi bersama Slank,” kata Jeff Adriano lagi.
“Hal-hal tersebut meningkatkan kepercayaan Deadsquad untuk berkolaborasi dengan Vapezoo dan Tigac,” tambah Jeff.
Enigmatic Pandemonium adalah karya pertama DeadSquad dengan Vicky Mono. Penamaan tersebut berasal dari usul Djundi Karjadi, salah satu owner Vapezoo yang dinilai kelima personel Deadsquad sebagai nama yang tepat.
Di liquid Enigmatic Pandemonium ini, Deadsquad memperkenalkan flavour cream cookies with vanilla crumble dengan varian nikotin 3mg dan 6mg.
(*/drel; foto reza