HaloPuan Jelajahi Ciamis, Ketua DPRD: “Ini Tanda Kasih Ibu Puan”

by -

Visualindonesia, Ciamis,-

Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis menjadi lokasi ke-26 yang didatangi tim HaloPuan (lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani). Seperti biasa, HaloPuan mengadakan penyuluhan bahaya stunting (kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis) dan pentingnya asupan gizi seimbang atau yang diberi tajuk “Kaum Ibu Melawan Stunting”.

Sekitar 200 kaum perempuan mengikuti kegiatan hasil kerja sama antara kader-kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ciamis, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, serta kader-kader posyandu setempat pada Selasa (29/3/2022). Para peserta adalah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, angka kejadian stunting di Kabupaten Ciamis melebihi angka rata-rata nasional (27,7%), yakni sebesar 33,4%. Sementara itu, menurut data Studi Status Gizi Balita Indonesia pada 2020, angka kejadian stunting di Kabupaten Ciamis sebesar 24,21 persen dengan jumlah rill mencapai 4.733 balita.

Pemerintah masih menempatkan Kabupaten Ciamis sebagai wilayah prioritas penanganan stunting. Sementara itu, pemerintah daerah menjadikan 10 desa dari 351 desa di Kabupaten Ciamis sebagai lokus penurunan angka stunting.

Kegiatan “Kaum Ibu Melawan Stunting” diawali oleh penyuluhan yang disampaikan ahli gizi Puskesmas Cikoneng, Bayu Yuliandani. Bayu menjelaskan bahwa stunting bisa dilawan dengan asupan gizi seimbang – cukup karbohidrat, cukup protein (hewani dan nabati), serat (dari sayuran dan buah-buahan), dan cukup minum air – selama 1.000 hari pertama kehidupan (sembilan bulan kehamilan dan dua tahun kehidupan).

Setelah itu, relawan HaloPuan, Mohamad Chotim, menyampaikan gagasan Puan Maharani tentang pemanfaatan daun kelor dalam melawan stunting. Menurut Chotim, daun kelor bisa membantu ibu dan balita memenuhi keseimbangan karena kandungan mikronutrisi, vitamin, protein, karbohidrat, dan serat ada pada daun kelor.

“Nah, agar nutrisi itu terikat kuat, maka daun kelor diolah menjadi bubuk,” kata Chotim sambil memperagakan proses mengolah daun kelor menjadi bubuk.

Dalam sambutannya, Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, mengungkapkan bahwa kegiatan “Kaum Ibu Melawan Stunting” merupakan inisiasi Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan menyadari untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dari 27,7 persen menjadi 14 persen pada 2024 tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah.

“Upaya itu harus disertai kesadaran warga, terutama keluarga-keluarga, tentang bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan,” ujar Poppy.

Selain itu, menurut Poppy, Puan memandang stunting sebagai persoalan penting karena stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik tapi juga perkembangan kognisi anak.

“Jika tak ditangani secara serius, generasi masa depan bangsa akan sulit bersaing di masa akan datang,” ujarnya.

Kepala Desa Cimari, Ricky Aryana, mengakui bahwa di Cimari angka stunting masih tinggi. Dia sependapat dengan moto HaloPuan bahwa stunting harus diberantas bersama-sama.

“Tanpa bergerak bersama-sama, kita tak bisa mengatasi stunting sesuai dengan moto HaloPuan, Bergerak Bersama Warga,” kata Ricky Aryana.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cikoneng, Mulyana, berterima kasih kepada HaloPuan yang telah membawa ide pemanfaatan daun kelor. Dia berpendapat ini ilmu yang didapat warga dari kegiatan ini.

“Sekarang, kalau nggak mau stunting, makanlah bubuk daun kelor,” kata Mulyana.

Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Nanang Permana, melihat kehadiran tim HaloPuan dengan ide daun kelor untuk melawan stunting merupakan bukti kepedulian Puan Maharani.

“Ini tanda kasih Ibu Puan kepada rakyat Ciamis,” kata Nanang.

Oleh karena itu, Nanang meminta tim HaloPuan untuk terus menjelajahi Kabupaten Ciamis yang memiliki 351 desa.

“Karena tim bawa solusi daun kelor, tanaman yang gizinya lengkap,” imbuh Nanang.

Di akhir kegiatan ini, HaloPuan membagikan paket makanan tambahan, termasuk di dalamnya 400 gram bubuk daun kelor, kepada 200 peserta, dan menyerahkan bibit kelor kepada perwakilan kader posyandu.

(*/vie; foto dudut sp

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.