46 Seniman Seni Rupa Indonesia Ikuti Kompetisi GGIAA

by -

Jakarta,-

Sedikitnya 46 seniman seni rupa Indonesia dari 653 peserta mengikuti Gudang Garam Indonesia Art Award (GGIAA) dengan tema Respublica yang dihelat oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI), 21 Sptember – 1 Oktober 2015 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Demikian dikemukakan Ketua Umum YSRI, Titiek Soeharto, saat didampingi salah satu kurator, Jim Supangkat. Dan dari 46 seniman seni rupa Indonesia tersebut, terpilih karya Antonio Sebastian Sinaga (Voyager of the Ark), Indarto Agung Sukmono (Project Gambar Dokumenter#Kudus), serta Muchlis Fachri (Trust us We’re Different), sebagai para penerima award GGIAA pilihan publik.

Ada yang menarik dari kegiatan penghargaan bagi para seniman seni rupa Indonesia ini, yakni di perhelatan yang kedua YSRI mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menilai bersama karya-karya seniman seni rupa Indonesia yang ‘pantas’ menerima GGIAA untuk yang kedua kalinya ini.

Ke-46 karya seniman seni rupa Indonesia tersebut merupakan hasil penyeleksian dari 653 karya seniman yang mengikuti kegiatan ini. Lalu dari 653 karya, kurator memilih 150-200 karya yang sesuai dengan tema sentral GGIAA. Selanjutnya dari jumlah tersebut terpilih 46 karya seniman berhasil direkomendasikan untuk dinilai oleh ‘Juri Publik’ sebagai perwakilan masyarakat luas. Lalu barulah terpilih tiga karya tersebut diatas untuk diberikan award.

Selaku Ketua Umum YSRI, Titiek Soeharto memastikan bahwa ke-46 karya tersebut tak kalah dengan para seniman seni rupa yang ada di mancanegara. Bahkan diharapkan 10 finalis yang dipilih karyanya oleh ‘Juri Publik’ nantinya dapat diperkenalkan pada kancah pameran lukisan di tingkat ASEAN maupun dunia.

Tema Respublica, pada kompetisi GGIAA kali ini, menjadi tema sentral untuk mengetahui sejauh mana para seniman seni rupa Indonesia dalam melihat situasi dan kondisi di republik Indonesia. Sehingga pada muaranya, masyarakat pun dapat menilai sejauhmana seorang seniman mampu melihat situasi dan kondisi di sekitar masyarakat terhadap bangsa dan negerinya. (mdtj; foto muller

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.