Comeback Manis: Fatin Hadirkan Album ‘Cerita Kita’ Setelah Satu Dekade

by -

Visualindonesia.com,-

Lebih dari satu dekade setelah mengguncang industri musik Tanah Air lewat kemenangannya di X Factor Indonesia musim pertama, Fatin Shidqia akhirnya kembali dengan album kedua yang sangat dinanti: “Cerita Kita”.

Dirilis pada 16 Oktober 2025, album ini bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan perjalanan pribadi sang penyanyi, dari gadis remaja bersuara kristal menjadi musisi matang yang kini berani menulis sendiri narasi hidupnya lewat musik.

Bagi penggemar yang setia menunggu sejak era “For You” (2013), kehadiran “Cerita Kita” adalah jawaban atas kerinduan sekaligus bukti komitmen Fatin terhadap janji yang pernah ia ucapkan: untuk terus berkarya, meski dengan caranya sendiri dan dalam waktunya sendiri.

Fatin mengakui bahwa jeda 12 tahun antara album pertama dan keduanya bukan tanpa alasan.

“Aku sering teralihkan, fokusku terpecah,” ujarnya jujur.

Namun justru dalam masa jeda itulah ia tumbuh, bukan hanya sebagai selebriti, tapi sebagai pencipta lagu. Berbeda dari album debut yang proses kreatifnya mayoritas ditangani tim, kali ini Fatin terlibat penuh: menulis lirik, mencari melodi, hingga menentukan nuansa emosional setiap lagu.

“Ada 12 lagu di sini. Beberapa benar-benar baru, tapi ada juga yang sudah lama aku simpan, sebagai pengingat bahwa ini adalah langkah pertamaku belajar menciptakan lagu,” katanya.

Salah satu sorotan utama album ini adalah lagu berjudul ‘Red Flag’, sebuah terobosan karena menjadi karya pertama Fatin yang sepenuhnya berbahasa Inggris. Dibantu musisi seperti Kamga dan Kevin, lagu ini menggambarkan dinamika cinta yang rumit: ketika seseorang tahu pasangannya adalah “bendera merah”, tapi tetap tak mampu melepaskan diri.

“Aku yakin banyak orang yang relate dengan perasaan itu,” ujar Fatin, yang mengaku terinspirasi dari pengalaman pribadi maupun cerita teman-temannya.

Baginya, musik bukan hanya hiburan, tapi medium untuk menyampaikan kejujuran emosional yang universal.

Tantangan terbesar dalam proses pembuatan “Cerita Kita”, menurut Fatin, justru datang dari dalam dirinya sendiri: mempertahankan konsistensi dan melawan keraguan.

“Aku masih belajar bagaimana menyampaikan pesan lewat lagu agar benar-benar menyentuh hati,” ungkap lulusan ilmu komunikasi ini.

Namun justru di situlah letak keindahannya, album ini lahir dari proses refleksi, keraguan, dan akhirnya, penerimaan diri.

Ia menyebut “Cerita Kita” sebagai “janji yang terbayar lunas”, sebuah ungkapan syukur kepada para penggemar yang tak pernah berhenti bertanya, “Kapan album barumu rilis?”

Kini, Fatin berharap album ini bisa menjadi teman setia bagi siapa pun yang mendengarkannya, baik di saat bahagia maupun sedih.

“Kita tidak selalu berada di fase butterfly era. Terkadang ada luka, kecewa, atau kebingungan. Tapi semua itu tidak abadi,” katanya penuh keyakinan.

Lewat “Cerita Kita”, Fatin Shidqia tidak hanya bercerita tentang dirinya, tapi mengajak pendengarnya untuk melihat bahwa setiap perasaan yang mereka alami, seberat apa pun, adalah bagian sah dari kisah hidup yang layak dinyanyikan.

Album ini sudah tersedia di seluruh platform musik digital, siap menemani hari-hari pendengarnya dengan kejujuran, kelembutan, dan suara yang tetap khas.

(*/ell; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.